Jika materi stand up comedy islami yang lalu belum juga memberikanmu inspirasi, semoga materi kali ini bisa menunjukkanmu pada arah yang benar. Sudah siap mendapatkan hidayah?
Orang yang paling objektif itu komentator bola. Kenapa? Karena komentator bola itu nggak pernah bohong. Komentator bola itu menceritakan sejujur-jujurnya fakta di lapangan.
Tapi di antara sekian banyak komentator bola, nggak bakal ada yang ngalahin kalau komentatornya itu pak ustadz. Pernah nggak hayo lihat komentator bola yang komennya nggak cuma jujur, tapi juga adeem banget.
Aku pernah dong, secara kan aku anak pesantren nih. Dulu di pesantrenku itu ada ekskul futsal. Nah, ustadzku itu kalau jadi komentator, enak banget komentar-komentarnya. Super adem di hati. Gini niih contohnya:
“Iya.. sekarang kita lihat bola sedang dibawa oleh Nur. Subhanallah operan yang sangat cantik…”
Atau seperti ini,
“Ya, Nur kembali membawa bola dengan lihai. Taktiknya sungguh luar biasa. Satu orang tertipu, dua orang tertipu, tiga orang tertipu. Astaghfirullah, Nur… jangan jadi pembohong. Tobat, Nur.. tobat!”
Yang lebih keren lagi, komentar ini nih;
“Bola masih bersama Nur, ya lanjut terus. Dan akhirnya… goooolllll! Tapi Nur tidak melakukan selebrasi, Nur juga tidak mau dipuji. Bukan apa-apa, Nur kan anak soleh. Anak soleh pastinya takut berbuat riya.”
Bukan hanya komentatornya yang adem, anak-anak pesantren kalau main bola itu… bedaa! Bedanya kenapa?
Kalau orang biasa main bola, nendang asal nendang kan? Anak pesantren kalau nendang bola, selain baca bismillah dulu, nendangnya kudu ke arah kiblat.
Selain itu anak pesantren kalau denger peluit, mainnya nggak akan berhenti. Tapi begitu mendengar adzan, langsung otomatis berhenti. Btw, udah adzan tuh… bubar-bubar… ayo ke masjid, sholat jamaah dulu. Salam dari mantan anak pesantren yang insya Allah masih soleh sampai sekarang!
Selamat ya buat kalian yang sudah berhasil meraih hidayah lewat materi stand up comedy islami kali ini. Itu artinya kalian telah benar-benar membuka mata, telinga dan hati sebaik-baiknya. Buat kalian yang masih belum terketuk hatinya, mungkin hati kalian harus dibersihin. Makanya banyak-banyak dengar kajian, jangan nonton stand up comedy melulu. Salam bahagia selalu!