Cara Membuat Cerita Lucu Berkualitas, Dijamin Bikin Ngakak Pembaca

Cerita lucu, atau sering dikenal dengan humor, adalah sebuah cerita yang memaparkan suatu kejadian lucu, dengan harapan bisa membuat pembaca tertawa. Konten lucu dari sebuah humor biasanya bersumber pada beberapa hal, seperti kelakuan para pelaku, kejadian umum tetapi dipelesetkan, kritik terhadap keadaan, kebodohan, benturan antarbudaya, kesalahpahaman, dan sebagainya.

Cerita lucu atau humor kini tak hanya menjadi cerita pelengkap di berbagai media, melainkan telah menjadi primadona. Humor bukan lagi menjadi selera masyarakat kelas bawah, tapi telah menjangkau berbagai lapisan. Anda akan dengan mudah membaca cerita lucu di surat kabar, majalah, berbagai situs web, bahkan buku. Buku-buku humor pun kini bersaing di deretan buku bestseller di toko buku terkemuka.

Berkembangnya fenomena ini berakar pada sifat alamiah manusia yang sebenarnya ingin bermain dan bersenang-senang. Setiap orang tentunya ingin hidup bahagia, riang, dan gembira. Maka dari itu, ketika sedang sedih, kecewa, atau kondisi hati tidak baik, orang akan cenderung mencari hiburan agar tertawa. Akhirnya, cerita-cerita lucu mulai diterima di tengah masyarakat.

Kondisi ini juga dimanfaatkan oleh berbagai pengelola media cetak. Di setiap edisi surat kabar, majalah, atau tabloid, terdapat rubrik khusus yang berisi cerita atau komik lucu. Tujuannya supaya media tersebut mudah diterima oleh target pembaca dan menjadi pelanggan setia.

Tidak heran, saat ini banyak penulis-penulis baru yang menghasilkan cerita-cerita lucu, baik dalam bentuk buku, cerpen, atau komik. Beberapa buku humor pun ada yang diangkat menjadi film. Bahkan, orang yang berkecimpung dalam dunia komedi kini dengan mudah bisa menjadi selebriti di tanah air. Jika Anda berniat atau memiliki bakat menulis cerita lucu dalam bentuk cerpen, buku, atau skenario film, sebaiknya jangan ditunda lagi. Mulailah dari lingkup yang kecil seperti menjadi kontributor dalam rubrik humor di surat kabar dan majalah, atau menulis cerita lucu untuk diterbitkan di blog. Bisa jadi, langkah kecil ini akan mengantar Anda ke jenjang karier yang lebih profesional.

Target Pembaca Cerita Lucu

Seorang penulis sebaiknya mempertimbangkan sasaran pembacanya. Sasaran pembaca cerita lucu akan memengaruhi latar humor yang akan ditulis. Misalnya, humor yang memuat guyonan seksisme tentu lebih cocok ditujukan ke pembaca dewasa dan tidak selayaknya dimuat di media untuk anak-anak atau remaja. Jika penulis ingin agar tulisan lucunya dimuat di majalah atau surat kabar sekelas Tempo atau Kompas, sebaiknya mengangkat tema sosial dan politik.

Aturan Baku Menulis Cerita Lucu

Tidak ada kaidah ilmiah atau akademik khusus dalam cara menulis cerita lucu. Kisah-kisah humor lahir secara alami. Tiap penulis cerita lucu mempunyai kebebasan untuk menentukan gaya tulisan yang akan digunakan. Bukan tidak mungkin, tiap cerita lucu akan menggambarkan ciri khas penulisnya.

Namun, terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam cara membuat cerita lucu, yakni:

  1. Rajin Membaca

Semakin sering Anda membaca cerita lucu, wawasan Anda akan semakin luas. Apalagi bagi seorang penulis, membaca akan menjadi jalan lahirnya berbagai ide untuk menulis cerita. Dari tokoh cerita tersebut, kita juga bisa mengeksplorasi sisi dari tokoh itu, seperti anatomi, gaya bicara, watak, sikap, dan lain-lain. Dari masukan yang ada, Anda dapat membangun karakter tokoh cerita dengan lebih detail dan kuat.

Membaca surat kabar atau majalah untuk mengetahui kondisi terkini terkait situasi politik, sosial masyarakat, kriminal, atau ekonomi, juga bisa menjadi bahan rujukan penulis dalam menentukan tema cerita lucunya. Beberapa cerita lucu juga terlahir sebagai kritik sosial atas kondisi yang sebenarnya terjadi.

  1. Mengamati Situasi

Mengamati situasi di sekitar Anda setiap hari merupakan salah satu cara untuk menggali ide cerita. Untuk membuat cerita tentang latar masyarakat kelas bawah, Anda bisa mengamati keseharian para tukang becak, buruh pasar, atau pedagang asongan. Luangkan waktu untuk nongkrong di warung-warung, stasiun kereta api, terminal, atau pasar. Dengarkan obrolan, gerutuan, atau guyonan mereka, kemudian jadikan referensi untuk membangun tokoh dan latar cerita lucu Anda. Semua situasi ini bisa menjadi bahan yang dapat dieksplorasi menjadi lelucon yang orisinal.

  1. Ada Nilai Moral

Idealnya, cerita lucu atau humor hendaknya tidak sekadar membuat orang tersenyum atau tertawa saja, melainkan pembaca juga bisa mendapat nilai-nilai moral yang disampaikan oleh penulis dengan cara yang menggelitik.

  1. Menulis Cerita Lucu yang Santun

Cerita lucu tidak melulu harus bermuatan unsur seksisme atau porno. Cerita lucu bisa mengeksplorasi hubungan keluarga, sekolah, dunia pekerjaan, politik, sosial masyarakat, dan sebagainya. Unsur-unsur ini dikembangkan untuk menghasilkan produk humor yang bermutu tinggi. Cerita lucu yang santun dan memperhatikan norma yang berlaku akan lebih mudah diterima dan berkembang.

  1. Memperhatikan 5W dan 1H

Untuk membuat sebuah cerita yang baik, Anda perlu memperhatikan unsur 5W dan 1H, yakni what, who, when, where, why, dan how. Maksudnya, Anda harus menentukan apa yang akan diceritakan, siapa yang diceritakan, kapan waktu kejadiannya, di mana kejadian tersebut berlangsung, mengapa bisa terjadi, dan bagaimana awal dan akhir kejadian tersebut.

Cara Menulis Cerita Lucu Berkualitas

Cara menulis cerita lucu memang lebih sulit dan tricky dari tulisan lainnya. Menulis cerita lucu ibarat merekonstruksi sebuah kejadian atau realitas yang dilebih-lebihkan. Bagaimana cara membuat cerita lucu bikin ngakak pembaca? Simak tips berikut:

a. Berpikir di Luar Batas untuk Mencari Ide

Orang yang lucu biasanya tidak memiliki batasan tentang apa yang bisa dia pikir dan tuliskan. Untuk mendapatkan ide menulis cerita lucu, Anda harus berpikir di luar kebiasaan. Menghasilkan sebuah ide atau tema cerita lucu merupakan proses berpikir kreatif.

b. Berani dan Memiliki Selera Humor yang Tinggi

Untuk bisa membuat cerita lucu yang sanggup membuat pembaca Anda ngakak, Anda perlu berani dan bermuka tebal. Anda tidak akan dapat melucu jika takut mentertawakan sesuatu. Jika Anda sering cemberut atau kurang santai dalam menghadapi masalah, besar kemungkinan Anda kurang bisa menulis cerita lucu.

Orang yang bisa melucu memiliki selera humor yang tinggi. Dia akan mampu menggali sisi humoris dari sebuah peristiwa dan dapat menceritakan kembali kisah tersebut dengan lucu. Keahlian ini bisa diasah dari hari ke hari. Anda perlu terus berlatih dan mengeksplorasi ide. Dari latihan tersebut, Anda akan menemukan pola humor seperti apa yang menjadi ciri khas tulisan Anda.

c. Bermain dengan Imajinasi

Setelah Anda menemukan ide tulisan lucu, langkah selanjutnya adalah berimajinasi. Ya, cerita lucu adalah cerita rekaan yang sengaja Anda buat untuk membuat orang lain tertawa. Nilai humor yang ada di dalamnya sebisa mungkin universal sehingga siapa pun pembacanya dapat menerima lelucon tersebut. Untuk ini, penulis dituntut mampu berimajinasi seluas dan seliar mungkin.

Misalnya, dari satu latar tempat yakni halte, bisa Anda kembangkan menjadi sebuah rangkaian cerita. Anda bisa berimajinasi tentang seorang pemuda yang sedang menunggu bis sendirian, kemudian datang perempuan cantik dan duduk di sampingnya. Ketika si pemuda tertarik dan berusaha menggoda, ternyata perempuan tadi adalah agen MLM yang malah berbalik merekrut downline baru. Niat awalnya menggoda, tetapi si pemuda malah terjebak rayuan agen MLM.

d. Humor yang Mengejutkan.

Cerita lucu yang menarik adalah yang tidak menampilkan lelucon di awal tulisan. Jangan terlalu gamblang menampilkan lelucon demi lelucon karena akan terkesan garing. Kejutkan pembaca dengan lelucon di akhir tulisan setelah sebelumnya mereka terbawa alur dan latar cerita Anda. Banyak cerita lucu pendek yang awalnya terkesan serius ternyata akhirnya membuat pembaca tertawa.

e. Menggunakan Kata Sederhana, Tapi Cerdas.

Cerita humor bukanlah telenovela. Jangan gunakan kalimat yang berbelit-belit untuk menuturkan ide humor. Kata-kata sederhana akan lebih mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca, juga lebih cepat memicu reaksi pembaca.

Kalimat lucu dengan kata sederhana misalnya:

“Jika ada orang lain yang sengaja ngiri kepada kita, usahakanlah kita nganan atau lurus saja. Karena jika kita ikutan ngiri nanti jadi konvoi.”

f. Ajak Ngobrol Pembaca

Percakapan adalah hal penting untuk membangun cerita lucu. Adanya obrolan atau percakapan dalam sebuah tulisan lucu akan menghidupkan karakter. Beberapa cerita lucu menggunakan kata ganti orang pertama dan seakan sedang berbicara kepada pembaca. Hal ini bertujuan mengajak pembaca ikut mendalami cerita dan seolah berada bersama tokoh tersebut. Karena sifatnya luwes, cerita lucu tidak harus selalu menggunakan kata dan kalimat sapaan yang baku. Beberapa buku komedi menggunakan sapaan khusus anak muda seperti ‘gue’ dan ‘lo’.

g. Perhatikan

Saat akan menulis cerita lucu, Anda harus berada dalam kondisi hati yang riang dan ceria. Mood Anda harus bagus saat menulis. Tulisan yang dikerjakan dalam kondisi sedih, kalut, atau marah, hasilnya tidak akan terlalu bagus. Untuk tulisan lucu, biasanya hasilnya akan terkesan garing. Sebelum menulis cerita lucu, ada baiknya Anda membaca cerita-cerita komedi supaya bisa mendapatkan mood yang sama.

h. Membangun Karakter Cerita Lucu.

Ada beberapa cerita lucu yang memiliki kekuatan humor dari tokohnya. Penting bagi penulis cerita lucu untuk membangun karakter di ceritanya. Tokoh dan karakter yang kuat akan mudah diingat oleh pembaca. Karakter cerita lucu bisa dibangun dengan menonjolkan kondisi fisiknya (misal perutnya gendut, giginya tonggos, dan sebagainya), watak (misalnya, tokoh Eyang Mami dikenal lucu justru karena galak dan mudah marah), ucapannya yang ceplas-ceplos, dan sebagainya. Dalam menggambarkan karakter tokoh usahakan konsisten agar menjadi ciri khas cerita lucu yang Anda buat.

i. Hindari Kalimat bermuatan Isu SARA atau Menyerang Seseorang.

Untuk menjadi penulis cerita lucu, sebisa mungkin jangan mencari gara-gara. Banyak guyonan yang dengan sengaja menggunakan isu SARA, tapi justru menjadi bumerang. Bukan komedi namanya jika menyakiti hati orang lain. Ada banyak ide yang bisa digali tanpa harus menjelek-jelekkan pihak lain. Jika Anda berpikir akan mencoba mengangkat isu SARA, siap-siap karier menulis cerita lucu Anda akan berhenti sebelum dimulai.

Demikian sedikit paparan tentang cara membuat cerita lucu yang berkualitas agar pembaca ngakak. Jangan takut mencoba. Kalau gagal jangan sedih, namanya juga pelawak. Kalau masalah datang, Anda tertawa saja bray sambil lambaikan tangan ke kamera. Yuk, tulis!