Anak Ompong

Pantun lucu dan kocak bisa jadi salah satu senjata yang tepat untuk Kamu gunakan sebagai cara menghibur orang lain. Bahkan ketika Kamu baca sendiri juga akan membuat Kamu tertawa sendiri. Memang pantun saat ini sudah banyak berkembang sehingga lebih mudah untuk dicerna dan diterima oleh berbagai kalangan.

Ini bisa jadi cara buat Kamu berbaur dengan berbagai macam kalangan. Hal tersebut dikarenakan pantun juga bisa diterima oleh orang yang jauh lebih tua. Jadi, pastinya Kamu akan tetap merasa nyaman dengan berbagai kalangan jika menguasai cara membuat pantun lucu dan kocak dengan baik.

Beberapa Contoh Pantun Lucu

Beberapa contoh pantun di bawah ini bisa Kamu gunakan sebagai ide dalam membuat pantunmu sendiri yang jauh lebih lucu. Dengan begitu, Kamu bisa menghibur orang lain dengan pantun buatan sendiri.

Baca Juga:  Ketan

Pagi-pagi enaknya makan lupis
Makannya bareng sama Mbak Riri
Orang lain sama pasangan makan romantis
Nasib jomblo malam minggu makan sendiri

Sore-sore makan lontong
Makannya bareng sama opor ayam
Lucunya si anak yang ompong
Tertawa giginya ternyata tidak ada

Berangkat wisuda jangan lupa bawa selempang
Adek manis jangan gundah gulana
Ada saja kelakuan anak zaman sekarang
Kesiangan sekolah sampai lupa pakai celana

Pergi ke pasar beli rempah-rempah
Sampai rumah masak ikan dan sayuran
Hati ini terasa sumringah
Lihat adek kecil pakai sarung kedodoran

Burung merpati burung perkutut
Datang sore hari pagi sudah laku
Bau menyengat bau kentut
Siapa sudah kentut nggak mau ngaku?

Baca Juga:  Tangan Tergores

Dalam pantun lucu dan kocak yang disampaikan dengan cara yang tepat akan benar-benar membuat orang lain merasa senang dan bahagia. Sehingga Kamu bisa coba untuk menyampaikannya dengan berbagai cara yang berbeda.

Tentunya tetap dengan menyesuaikan gaya Kamu yang tidak berusaha menjadi orang lain maka pesannya akan lebih tersampaikan dengan baik nantinya. Bahkan dalam lelucon yang terselip di pantun ini bisa digabungkan dengan pesan terselubung. Sehingga tidak hanya menjadi lelucon belaka, tetapi ada sesuatu yang “ada” di dalamnya.

Dengan begitu, candaan yang Kamu sampaikan bisa memiliki makna dan isi yang lebih berbobot. Ini akan jadi jembatan untuk Kamu menyampaikan sesuatu, tetapi tidak secara langsung atau gamblang untuk sesuatu yang sulit disampaikan tanpa bantuan pantun lucu dan kocak.