Kisah-kisah zaman dahulu memang identik dengan seorang raja dengan pengawalnya. Kali ini terdapat lelucon Abu Nawas yang bisa kamu baca untuk menghibur diri di waktu luang. Seperti apa jalan ceritanya? Langsung simak saja lelucon Abu Nawas di bawah ini!
Seorang sultan bernama Harun Al-Rasyid dikabarkan sedang stress di istana karena sudah 7 bulan Abu Nawas tidak menghadapnya. Sang sultan pun merasa menyesal melarang Abu Nawas berkunjung ke istana miliknya. Hingga membuat Abu Nawas benar-benar tidak muncul sama sekali di hadapan sultan. Akhirnya sultan rela mencabut sumpahnya dan menyuruh pengawal untuk mengajak Abu Nawas datang ke istana.
Sang sultan pun berkata, “Mungkin Abu Nawas sudah marah kepadaku karena Aku sudah melarangnya kesini. Pergilah Kamu ke rumahnya dan ajak dia menghadapku.” Pengawal pun menemui Abu Nawas dan diluar dugaan Abu Nawas malah menolak ajakan itu.
Sontak pengawal pun bertanya mengapa ia menolaknya. Abu Nawas mengaku hamil dan akan melahirkan. “Sampaikan saja kepada Raja, aku sakit dan akan bersalin. Aku juga sedang menunggu dukun untuk mengeluarkan bayi dari dalam perutku.” Akhirnya pengawas pun kembali menemui sultan dan mengabarkan kepadanya.
Baginda pun kaget dan berkata dalam hati, “Ajaib benar. Baru kali ini aku menemui seorang laki-laki bisa hamil dan melahirkan.” Sultan pun ingin menemui Abu Nawas. Ia pergi bersama sejumlah menteri dan punggawa ke rumah Abu Nawas. Setelah melihat sang sultan, Abu Nawas pun lari terbirit-birit menyambut dan menyembah kaki sultan.
Abu Nawas berkata, “Ya tuanku. Berkenan juga datang ke sini di rumah yang hina ini.” Sultan pun duduk di tempat terhormat dan Abu Nawas di bawahnya. Abu Nawas menanyakan alasan mengapa sultan datang ke sana. Sultan pun menjawab ingin mengetahui keadaannya yang akan melahirkan.
Abu Nawas tersenyum dan menjelaskan, “Dulu, Baginda mengusirku dari istana namun setelah 7 bulan tanpa alasan yang jelas hamba di panggil ke istana. Hal ini ibarat hubungan laki-laki dan perempuan yang hamil tanpa menikah. Hal tersebut tentu menggegerkan negeri.”
“Untuk itu, saya berfikir, itulah lelaki yang hendak bersalin. Sedang dukun beranaknya yang ditunggu. Kedatangan Baginda kemari berarti hamba sudah bersalin. Yang berarti hilangnya rasa takut dan sakit hamba kepada Baginda. Sultan pun menjelaskan bahwa ia hanya bergurau melarang Abu Nawas datang ke istana. Kini sultan kembali mengajak Abu Nawas untuk datang ke istana. Sultan mengajak lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Itulah lelucon Abu Nawas yang cukup membuat Kita terheran-heran. Bagaimana dengan kamu, apakah sudah terhibur dengan lelucon Abu Nawas tersebut?