Pulsa Neraka

Cerita Lucu AbsurdBanyak sekali cerita absurd di sekitar kita yang bisa menghibur dan mengusir kegalauan hati. Seperti yang satu ini.

Cerita lucu absurd berkisah tentang Parmin yang akhirnya mampu berangkat haji ke tanah suci. Dua puluh tahun menabung, akhirnya cita-cita parmin untuk beribadah ke Mekah terwujud juga. Tidak disangka, saat di Mekah Parmin bertemu dengan sahabatnya.

“Kamu Parmin ya? Wah, jadi juga kamu ke sini.”

“Iya, Supar. Kamu ke mana saja? Sudah 18 tahun naik haji, tetapi tidak pulang-pulang. Apa kamu betah di sini?”

“Wah, aku sudah hidup makmur di sini. Kamu masih suka mencium sapi eh menjual sapi?”

“Inilah hasil dari kerjaku berdagang sapi sejak 20 tahun lalu. Kamu usaha apa di sini?”

“Kebetulan aku buka konter di sini, Parmin.”

“Wah, kamu juga jual pulsa, dong? Aku sedang butuh pulsa untuk menelepon ke rumah.”

Baca Juga:  Makan Malam dengan Calon Mertua

“Pulsa, ponsel, aksesori, sampai sinyalnya aku jual. Saranku, kamu jangan beli pulsa, beli saja kartu SIM canggih ciptaan orang-orang di sini.”

“Memang apa kecanggihannya?”

“Bukan hanya ke rumah, kamu juga bisa menelepon ke neraka.”

“Ah, yang benar saja kamu?”

“Kalau tidak percaya, kamu boleh coba. Namun, tarif meneleponnya memang lumayan mahal. Tarifnya 50 juta untuk 3 menit.”

Karena penasaran, Parmin lalu membeli kartu dari Supar. Sepulangnya dari berhaji, Parmin kemudian mencoba menelepon ke kakekknya yang ada di neraka. Kakekknya ini dulu adalah seorang bupati yang korup dan meninggal karena serangan jantung ketika sedang menerima suap.

Ternyata, cuma 3 menit Parmin dan kakeknya berbincang, biaya yang dikeluarkan hanya sebesar 500 saja. Merasa dibohongi, Parmin lalu menelepon Supar untuk komplain.

Baca Juga:  Chilo, Si Lipan yang Berotak Cemerlang

“Halo, Parmin! Apa kabar? Sehat kamu?”

“Halo, Supar! Kamu ternyata penipu.”

“Lo, memang aku pernah menipumu? Aku ini orang jujur, lo.”

“Jujur apanya? Kamu bilang untuk menelepon ke neraka tarifnya 50 juta untuk 3 menit, tetapi aku ngobrol 3 menit dengan kakekku, cuma habis 500 perak saja. Maksudnya apa kalau tidak menipuku. Cepat kembalikan uangku kalau begitu!”

“Sabar, Parmin aku bisa jelaskan. Kenapa tarifnya ketika di Indonesia menjadi murah? Itu karena kamu masuk ke tarif lokal, jadinya murah. Indonesia kan dekat dengan neraka, jadinya kamu bisa menelepon dengan hemat ke neraka sepuasnya. Paham kamu, Parmin?”

Wah, kalau ternyata neraka dekat dengan Indonesia? Apakah surga juga dekat? Tanyakan saja kepada Parmin dan Supar di cerita lucu absurd berikutnya.