Suniwan adalah atasan dari tiga orang tokoh kita kali ini yaitu Mukidi, Samingan dan Wakijan. Ketiganya ini adalah sahabat karib. Sebagai karyawan yang memiliki hubungan dekat, mereka selalu menyempatkan diri untuk curhat. Membicarakan bos adalah topik yang selalu hangat. Kali ini mereka membicarakan atasan mereka yang bernama Suniwan. Mereka curiga mengapa pak Suniwan selalu pulang lebih awal selama beberapa hari terakhir.
Tiga tokoh kita kali ini pun ‘iri’. Mereka juga membuat kesepakatan bahwa mereka juga dapat pulang lebih awal jika atasan mereka saja memutuskan untuk pulang beberapa jam setelah makan siang. Hal ini diprakarsai oleh Wakijan. Ia mengajak Mukidi dan Samingan untuk melakukan hal yang sama. Sebelumnya, Mukidi dan Samingan enggan melakukannya karena takut ketahuan.
Tetapi, beberapa hari kemudian, si atasan masih tetap melakukan hal yang sama. Karena itulah, mereka bertiga tidak ragu untuk segera meninggalkan kantor karena mereka telah mempelajari gerak gerik dari pak Suniwan ini. Setelah mereka anggap pak Suniwan tidak pernah kembali setelah pulang awal dari kantor, mereka memberanikan diri.
Lalu, kemana mereka hendak pergi? Ternyata mereka berencana hendak memancing. Mereka tidak punya waktu lagi untuk melakukan hobi mereka ini selain di hari libur. Tetapi, di hari itu, Mukidi berkata bahwa ia absen dulu untuk memancing karena ingin pulang. Mukidi ingin memberikan kejutan kepada sang istri.
Sesampai di rumah, Mukidi mengendap-endap saat masuk rumah. Ia pun mendekati kamar tidurnya karena ia tidak melihat istrinya di ruangan lain di rumah. Saat ia memasuki kamarnya, ia sangat terkejut tatkala melihat pak Suniwan yang memang sangat ‘suka bini bawahan’, sedang ‘asyik’ bersama istri tercintanya. Ia pun segera keluar dari kamar dan menutup kembali pintu kamar sambil mengelus dada.
Keesokan harinya, Samingan dan juga Wakijan masih ingin pulang lebih awal karena mereka masih belum puas memancing. Mereka pun mengajak Mukidi untuk segera berkemas-kemas beberapa jam setelah makan siang. Namun mereka heran saat Mukidi tidak mau diajak pulang cepat, padahal sebelumnya Mukidi yang paling antusias. “Ogah ah, kemarin aku hampir ketahuan pak Suniwan.”