Satu Sendok Makan

Joke Receh Garing

Joke receh garing kali ini akan membahas tentang joke yang receh banget dan pastinya bikin Kamu terus tertawa. Kejadian atau candaan-candaan lucu tidak hanya ada di acara komedi, joke receh garing bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tempat yang serius seperti di tempat pemeriksaan kesehatan. Seperti joke receh garing kali ini yang berjudul satu sendok makan.

~~~

Dokter Iskan adalah seorang dokter yang berhati mulia, Ia memiliki jadwal rutin untuk melakukan kegiatan sosial. Setiap sebulan sekali ia menyempatkan diri untuk berkunjung ke desa-desa tertinggal di akhir bulan untuk memberikan pemeriksaan gratis dan obat-obatan gratis utuk warga yang tinggal di desa tersebut.

Baca Juga:  Pilihanmu Tipe yang Mana

Sesuai dengan jadwalnya, hari ini tepat akhir bulan Agustus waktunya beliau untuk berkunjung ke desa terpencil. Ia sengaja datang seorang diri agar tidak terlalu mencolok. Dan juga membawa peralatan dan obat-obatan sebisanya tetapi walaupun begitu sudah tergolong lengkap untuk penyakit-penyakit biasa.

Sesampainya di tempat tujuan, dokter Iskan disambut dengan senang hati oleh penduduk desa. Mereka berbondong-bondong untuk memeriksakan kesehatan Mereka.

Ketika waktu menjelang sore dan sudah waktunya dokter Iskan kembali, datanglah seorang warga yang tergopoh-gopoh, “Pak dokter, maaf Saya terlambat. Ini baru pulang dari ladang. Tolong periksa Saya dok.”

Apa boleh buat, pak dokter merasa iba dan dengan sabar memeriksa warga tersebut. Setelah menjelaskan keluhannya dan diperiksa, pak dokter memberikan obat untuk warga tersebut. Dan seperti biasa sebelum pasien pergi, pak dokter menjelaskan dosis minum obatnya.

Baca Juga:  300% Impoten

“Pak, obat yang ini diminum tiga kali satu sendok makan ya.” Jelas pak dokter

Pak dokter merasa ada yang aneh, warga tadi tak kunjung pergi bahkan terlihat bingung dan terus melihat obatnya. “Ada apa pak? Apakah ada yang kurang jelas? Atau ada keluhan lainnya?”. Tanya pak dokter.

“Anu pak dokter, kok banyak sekali ya? Soalnya Saya cuma punya satu sendok makan saja.” Ujar warga tersebut sambil garuk-garuk kepala.