Pagi hari yang masih terasa segar akan percuma jika tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang membahagiakan. Salah satu kegiatan penting di pagi hari adalah olahraga yang akan membuat tubuh bugar. Selain itu bisa dengan membaca-baca koran ataupun humor pagi hari agar otak yang masih fresh bisa semakin terasa segar dan semangat melakukan aktivitas.
Humor pagi bisa dibaca atau didengar sambil menikmati secangkir kopi. Terlebih ketika ada yang menemani yakni kekasih hati. Akan semakin mengena maksud dan kesan lucu di dalamnya. Biasanya tidak hanya untuk hiburan, dalam humor pagi juga ada pelajaran yang menginspirasi lho. Jadi, anak-anak hingga orang tua bisa bebas membacanya.
Humor pagi yang sangat terkenal salah satunya ada di bawah ini, yuk baca sampai baris terakhir.
~~~
Namanya RSJ atau Rumah Sakit Jiwa pasti banyak pasiennya. Dan semuanya merupakan orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Ada salah satu orang gila ketika sedang ditemani dokter ia mengeluhkan apa yang dirasakannya, “Dok, sakit sekali dok perut saya.”
“Kenapa, sakit gimana rasanya?”, dokter menanyainya dengan penuh perhatian.
“Di dalam sini ada seekor kuda Dok, tolong dong Dok keluarkan kudanya sekarang juga !”, rengek si orang gila kepada Dokter.
Dokter pun memakluminya, namanya juga orang gila pasti ada aja hal aneh yang dirasakan.
“Iya. . iya sini saya obati, tenang ya…!”, pinta dokter agar dirinya lebih tenang dulu.
Setelah itu, dokter pun langsung menangani dengan memberikan suntik obat tidur kepada orang gila tersebut. Untuk menenangkannya, si dokter harus berbohong yakni dengan mengambil kuda putih yang ada di depan RSJ dan ditempatkanlah di samping si orang gila yang tertidur setelah disuntik.
Beberapa saat kemudian, si orang gila siuman dan sadar.
Dokter langsung berkata dan bertanya kepadanya, “Ini kuda yang ada di perutmu sudah berhasil saya keluarkan, sekarang sudah tenang kan? Tidak ada rasa sakit perut lagi kan?”.
“Lho Dok.. Kudanya kan warna coklat yang ada di perut saya, bukan warna putih”.
Demikianlah cerita humor pagi dengan tema Rumah Sakit Jiwa. Memang begitulah kehidupan di dalam sana, sampai-sampai dokter pun harus menepuk jidatnya berkali-kali ketika harus menghadapi pasien-pasiennya.