Apa Kebaikan yang Pernah Kamu Lakukan?

Humor Pilkada

Pemilu tidak hanya digunakan untuk memilih presiden dan wakilnya. Tetapi juga untuk memilih pemimpin daerah tingkat provinsi hingga yang paling bawah yakni desa. Cerita pilkada bukan hanya tentang perselisihan dan persaingan. Cerita-cerita lucu pun mulai banyak disajikan dalam humor pilkada.

Kamu bisa membaca humor pilkada di manapun karena bisa ditemukan dengan mudah di dunia maya. Siapa yang tidak mengenal ponsel pintar dewasa ini? yakin deh, semuanya mengenal yang namanya HP. Baik anak kecil, remaja, dewasa, orang tua, lansia pun mengetahui cara mengoperasikannya.

Tak ayal jika setiap orang mampu membaca humor pilkada lewat HP, itulah cara yang paling mudah. Cerita lucu ringan yang diangkat seputar pemilihan umum kepala daerah sangat cocok dibaca kapan pun dan di manapun, salah satunya seperti berikut:

Baca Juga:  Teroris Jadi Menteri

~~~

Pemilu untuk memilih kepala daerah tingkat kota di suatu provinsi telah dilaksanakan. Dan akhirnya terpilihlah paslon walikota dan wakil walikota dengan suara terbanyak didapatkan. Setelah dinobatkan dan dilantik oleh gubernur, pak walikota akhirnya menyampaikan pidato dan ceramahnya bersama warga.

Takkala walikota terhormat itu menyampaikan pidato panjangnya, terdapat seorang pria yang penampilannya begitu kumuh duduk di baris yang paling depan. Hal yang tak terduga adalah dia berani mencemooh orang no 1 di kotanya itu.

Akhirnya, walikota pun merasa geram karena terhina. Beliau angkat bicara sambil menunjuk orang yang ada tepat di depannya tersebut, “Silahkan Saudara berdiri, dan katakanlah kepada hadirin sekalian kebaikan apa yang telah Saudara lakukan untuk kota tercinta kita ini dibandingkan dengan kebaikan yang telah saya lakukan!”.

Baca Juga:  Poligami

“Emm . .”, Pria itu masih ancang-ancang mau menajwab.

“Saudara paham apa perintah saya tadi tidak?”, tanya ulang Pak walkot.

“Paham dan sangat paham Bapak. Jadi gini…”, suara pria itu sangat tegas di hadapan walikota”. “Kebaikan yang telah saya lakukan untuk kotaku tercinta ini andaikan Bapak tahu, dan sekarang Bapak harus tahu ada satu hal. Apa itu? kebaikannya yakni saya tidak memilih Bapak dan wakil Bapak dalam pilkada yang telah berlalu barusan”.

!@#$%^^&*, tak tergambarkan ekspresi pak Walikota.