Jangan Panggil Saya Bapak

Cerpen Lucu Untuk Mading

Mendapatkan nilai jelek adalah sesuatu hal yang lumrah bagi anak sekolah. Namun siapa kira nilai jelek bisa menjadi tema dari cerita lucu? Contohnya adalah cerpen lucu untuk mading yang akan kamu baca ini.

Dan beginilah kisah mengenai seorang guru dan muridnya yang terus-terusan mendapat nilai jelek.

Sudah menjadi kebijakan di setiap sekolah untuk mengadakan remedial bagi siswa yang gagal mendapatkan nilai bagus pada ulangan atau ujian. Tentu saja, fungsi adanya remedial ini untuk memberikan kesempatan kedua bagi siswa agar bisa memperbaiki nilai sebelumnya.

Dengan adanya kesempatan kedua ini, seharusnya siswa justru memanfaatkannya dengan baik agar nilainya dapat terselamatkan. Namun, tidak semua siswa memanfaatkan adanya remedial dengan baik. Seorang siswa bahkan terus-terusan mendapatkan nilai 0 di remedialnya. Panggil saja siswa itu Didit.

Baca Juga:  Putus

Karena hal ini, guru Fisikanya yang bernama Pak Mamet menjadi pusing tujuh keliling sebab nilai Didit sama sekali tidak ada peningkatan, baik itu di ulangan biasa maupun remedial. Begitu pula dengan nilai remedialnya kali ini. Akhirnya, Pak Mamet yang sudah kesal memanggil Didit ke depan kelas sambil menyerahkan kertas hasil remedial terakhirnya.

Melihat nilai yang tertera di lembaran itu, Didit tahu kalau Pak Mamet akan memarahinya.

“Didit! Ini sudah kesekian kalinya kamu mengikuti remedial! Tapi semua nilaimu belum mengalami perbaikan! Lihat, masih salah semua itu!”

“Iya Pak,” jawab Didit takut-takut.

“Bukan iya, iya! Belajar sana! Saya ini malu sebagai guru Fisikamu!”

Baca Juga:  Harakiri Anggota DPR

“Baik Pak, maafkan saya.”

“Saya tidak butuh maafmu!” sentak Pak Mamet. “Kalau besok lusa nilai remedialmu masih seperti ini, jangan lagi kamu panggil saya Bapak!”

“Iya Pak.”

Dan besok lusanya, Didit memang mengikuti remedial lagi. Lagi-lagi, Didit tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan sehingga menyebabkannya mendapat nilai 0 lagi. Kali ini, yang membagikan hasil remedial adalah ketua kelas.

Saat Pak Mamet masuk ke kelas Didit, ia kembali memanggil murid itu.

“Didit!” panggilnya.

“Iya, Mas Bro!” jawab Didit enteng.

Demikianlah salah satu cerpen lucu untuk mading yang tentunya tidak untuk ditiru, karena cerita ini hanyalah guyonan semata. Tidak sopan untuk memanggil guru dengan sebutan seperti itu.