Permintaan Terakhir Kakek

Cerita Lucu Ngakak 6

Orang tua adalah sosok panutan bagi anak dan juga cucunya. Sebagai generasi penerus, kita pun harus menuruti nasihat orang tua. Namun tidak jarang petuah atau perkataan orang tua yang harus kita turuti tersebut mengesalkan atau malah menjadi sebuah cerita lucu ngakak. Seperti misalnya cerita tentang seorang cucu dengan kakeknya dibawah ini, yang mengesalkan namun juga lucu.

Kakek    : “Cu, tolong kumpulkan semua anak dan cucu kakek sekarang ya, ada yang mau kakek bicarakan.”

Cucu      : “Iya, sebentar ya, Kek.”

Kemudian seluruh keluarga pun berkumpul di kamar si kakek dan menanti dengan hati berdebar, pesan apa yang akan disampaikan kakek.

Cucu     : “Kek, semuanya sudah berkumpul di sini. Sekarang kakek silahkan ngomong, ada pesan apa yang mau kakek sampaikan?”

Kakek    : “Soal wasiat, kakek punya pesan untuk kalian. Tentang kontrakan yang ada di depan gang dekat masjid.”

Baca Juga:  Di Sebuah Kelas

Cucu      : “Iya Kek, kenapa dengan kontrakan di depan gang dekat masjid?”

Kakek    : “Jangan dijual.”

Cucu     : “Oh begitu? Memangnya kenapa sampai tidak boleh dijual ? Pasti karena Kakek punya banyak kenangan di rumah itu ya?”

Kakek    : “Bukan itu.”

Cucu      : “Terus, masalahnya apa Kek?”

Kakek    : “Itu kan kontrakan bukan punya kita. Kita mah sekadar numpang di sana. Jangan dijual.”

Kemudian, seluruh keluarga yang berkumpul pun bubar. Kemudian si Kakek kembali meminta cucunya melakukan sesuatu untuknya.

Kakek    : “Cu, kakek minta tolong lagi.”

Cucu      : “Iya, apalagi Kek?”

Kakek    : “Kakek penasaran ingin merasakan tahi ayam. Tolong ambilkan ya Cu.”

Cucu      : “Ih, kan jorok Kek. Enggak enak.”

Kakek    : “Tapi kakek ingin coba, jadi tolong ambilkan ya.”

Kemudian sang cucu pun mengambil tahi ayam dari kandang ayam tetangga. Dia pun kemudian memberikan tahi ayam tersebut pada kakeknya.

Baca Juga:  Anjing Gila

Cucu      : “Kek, ini tahi ayamnya.”

Kakek    : “Oh, iya. Coba sekarang Cucu coba dulu. Rasain dulu, terus kasih tahu Kakek bagaimana rasanya.”

Cucu      : “Ih, nggak mau ah, tahi ayam ini kan buat Kakek.”

Kakek    : “Eh, kamu ngelawan sama kakek? Udah nggak sayang sama Kakek?”

Cucu     : “Duh, Bagaimana ya, kalau nggak dimakan disangka nggak sayang, tapi jijik sama tahi ayam. Ya sudah kalau begitu, makan saja deh.”

Kakek    : “Bagaimana rasanya Cu?”

Cucu      : “Ancur, Kek, nggak enak.” (sambil mau muntah)

Kakek   : “Waduh, kamu yang sehat aja makan itu nggak suka, apalagi kakek yang lagi sakit? Sudah ah, Kakek nggak mau. Buang cepat Cu! Jijik ih!”

Cucu      : (Terbengong-bengong sambil jambak-jambak rambut saking kesalnya)

Ya, begitulah. Memang kelakuan orangtua itu bisa menjadi cerita lucu ngakak tapi mengesalkan.