Siapa yang nggak kepingin menikah? Membangun rumah tangga dan hidup bareng dengan orang yang dicintai adalah cita-cita setiap manusia, nggak kecuali Desi, kembang desa yang minggu depan akan dipersunting Tono, sang pujaan hati.
Namun, bukannya bahagia, Desi justru belakangan ini sering menangis tersedu-sedu di kamar. Tak mau makan. Si orang tua pun bingung. Selidik punya selidik, ada cerita lucu kocak di balik kejadian ini. Begini kisahnya.
***
Bapak : “Nduk… Kamu ini kenapa sih? Sudah sebulan belakangan kamu menangis gak jelas begitu. Ngomong to, biar bapak tahu yang kamu mau.”
Ibu : “Kamu ini kenapa to, Nduk? Orang mau nikah harusnya seneng, bahagia, kamu kok malah kebalikannya. Nggak nunjukin aura calon pengantin gitu.”
Mengetahui bapak dan ibunya masih berdiri di balik pintu kamarnya, tangis Desi justru makin kencang. Saking kencangnya, kucing di samping rumah yang sedang asik indehoy dengan pasangannya pun langsung membubarkan diri.
Si ibu mengetuk pintu lagi…
“Nduk, kamu ini kenapa to? Kamu kan nggak dijodohkan. Calon suamimu juga pilihanmu sendiri. Kan kamu udah pacaran lama to sama dia? Harusnya seneng. Ini gimana sih? Ibu jadi bingung.”
Bapak pun menimpali, “Iya, bapak pusing, Nduk, mikirin kamu yang tiap hari nangis nggak jelas begitu. Maunya apa? Jangan bikin kami pusing lah.”
Tiba-tiba, Desi pun membuka pintu dan menjawab, “Bapak Ibu baca undanganku, kan? Masak iya tulisannya:
TURUT MENUNGGANG:
- Pak Camat dan jajarannya
- Pak Lurah dan jajarannya
- Pak RW dan jajarannya
- Pak RT dan jajarannya
“Buuu… Aku ini nggak kuat, masak iya malam pertama nanti mau ditunggangi orang sebanyak itu? Aku nggak kuat, Buuuu…” jawab Desi sambil terus menangis.
Mendengarnya, bapak dan ibu Desi pun mendadak pingsan.
***
Hahahaa… Manusia mana pun nggak bakal kuat ditunggangi orang sebanyak itu pas malam pertama. Semoga cerita lucu kocak di atas bisa dijadikan pembelajaran buat para calon pengantin agar berhati-hati saat mencetak undangan ya.