Sering kali, cerita lucu sangat sederhana. Bukan hanya karena ceritanya yang memang pendek, tapi juga karena kesederhanaan alur atau setting ceritanya. Jadi, tidak ada unsur yang nampak seolah dibuat-buat hanya untuk efek dramatis.
Seperti cerita Ibu Nining berikut ini, yang sedang bertamu ke rumah salah satu tetangganya karena Bu Nining menjadi warga pendatang yang baru saja pindah. Yuk, simak cerita lucu humor singkat nya.
Sebagai warga baru di kawasan perumahan yang sekarang ia tinggali, Bu Nining telah menghabiskan beberapa hari sibuk bersilaturahmi ke rumah para tetangga agar bisa saling mengenal. Kali ini, rumah yang ia kunjungi adalah rumah yang ditinggali oleh seorang nenek.
Sama seperti para tetangga barunya, nenek tersebut juga menyambut Bu Nining dengan ramah dan hangat. Setelah diajak masuk ke ruang tamu dan duduk di atas sofa, Bu Nining kemudian memperkenalkan dirinya.
Kata Bu Nining, “Selamat siang Bu, nama saya Nining. Saya penghuni baru di perumahan ini. Rumah saya ada di ujung sana, yang baru selesai dibangun habis lebaran kemarin.”
Nenek tersebut menanggapi, masih dengan ramah, “Oh, iya saya tahu rumah baru itu. Wah, selamat bergabung jadi bagian perumahan ini ya Bu. Semoga Bu Nining betah di sini. Mau teh atau sirup, Bu? Biar saya buatkan.”
Dengan spontan, Bu Nining menolak, “Eh, nggak usah Bu. Jangan repot-repot. Saya cuma mau memperkenalkan diri saja, habis ini saya mampir lagi ke rumah tetangga yang lain.”
Tapi, nenek tersebut sudah terlanjur berdiri. “Nggak apa-apa, Bu. Saya buatkan es sirup, ya. Di luar panas kan enak minum yang manis dan dingin, biar seger.”
Sambil menunggu nenek pemilik rumah kembali, Bu Nining mau tak mau melihat-lihat isi ruang tamu yang sederhana tapi bersih dan rapi tersebut. Kemudian, matanya melihat setoples berisi kacang mete di atas meja. Tiba-tiba, muncul keinginan untuk mencicipi camilan tersebut. Awalnya ia ragu, tapi setelah beberapa waktu, tangannya akhirnya membuka toples itu dan mengambil sedikit isinya.
Begitu kacang masuk ke dalam mulutnya, Bu Nining langsung bisa merasakan kelezatan kacang mete tersebut. Kemudian ia mengambil segenggam lagi, yang segera ia nikmati sambil menunggu tuan rumah kembali.
Tak lama kemudian, sang nenek masuk ke dalam ruang tamu sambil membawa segelas es sirup yang ia hidangkan di depan Bu Nining, yang langsung meminta maaf karena sudah mengambil kacang mete tanpa minta izin kepada sang nenek terlebih dahulu.
Nenek tersebut hanya tersenyum, “Nggak apa-apa, kok. Nenek juga nggak makan karena gigi sudah nggak kuat. Lagipula Nenek selalu dikirimi cokelat mete merk Ratu Perak sama cucu yang di Jakarta, tapi nenek cuman bisa makan cokelatnya. Jadi metenya Nenek kumpulkan di wadah saja. Kalau tidak ada yang makan, ya saya buang.”
Itulah cerita lucu humor singkat kali ini. Kalau Anda jadi Bu Nining, kira-kira apa ya respon Anda begitu mendengar cerita asal-muasal kacang mete yang ternyata super ueeeeeenak milik sang nenek tersebut?