Bulan Februari menjadi momentum bahagia untuk para pasangan kekasih di pelosok penjuru dunia. Salah satunya adalah negara Indonesia, 14 Februari menjadi hari yang spesial untuk mengutarakan isi hati yang belum tersampaikan. Hari Valentine adalah di mana setiap pasangan saling sayang-menyayangi, memberi kado utamanya adalah coklat serta bunga. Dihari yang dikatakan special bagi beberapa orang, ternyata ada lelucon valentine yang juga sangat banyak beredar.
Banyaknya kontroversi mengenai Valentine membuat pikiran menjadi pusing. Daripada kita ribut-ribut mending kita bernostalgia dengan lelucon valentine ini.
Berikut kisahnya !
Faqih : “Fud, kamu kenapa sih gak merayakan hari Valentine, pastinya di pondokmu diajarkan bahwa Valentine haram ya?”
Ifud : “Nggak sih Qih. Justru ni ya, pimpinan pondok aja belum ngasih aba-aba, kapan harus kurayakan !”
Faqih : “Waduh, maksudnya piye to Fud ?”
Ifud : “Begini-begini Faqih, biar sampean tidak bingung ni ya. Hilalnya ni kemungkinan belum muncul qih jadi belum tau kapan harinya!”
Faqih : “Buset dah, ente kira ni lebaran kali ya.”
Ifud : “Ah lu tong.”
Faqih : “Eh, fud napa ya lebaran kita ni antar NU dan Muhammadiyah ga barengan mulu!”
Ifud : “Biarin ndah, kan memang perbedaan rahmat kali ni ye.”
Faqih : “Oh iya ya, Rahmat juga ya. Beda-beda justru lebih, hmm pentingkan hari Valentine gak beda hari dong ya?”
Ifud : “Hahahahah, dasar lu tong”
Faqih : “Eh fud, menurut aku ni ye Valentine tidak haram lo fud?”
Ifud : “What ? kok bisa ?”
Faqih : “Ya jelas ndak to, kepriben sampean iki, karena tidak mengandung babi, jelas jadinya Valentine tidak haram.”
Itulah tadi cerita berisikan tentang lelucon valentine yang dapat mengocok perut kamu. Semoga bermanfaat.