Pria Tak Dikenal

Humor Sufi 38

Siapa ingin jadi orang linglung? Kata linglung menjadi kata yang sangat populer di buku-buku humor. Linglung artinya benar-benar lupa. Bahkan, kata ini menjadi salah satu sebutan dari salah satu karakter di buku komik kenamaan, yaitu Profesor Lang Ling Lung. Saking cerdasnya sang professor sampai kadang-kadang dia tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi selalu memecahkan masalah orang lain.

Pada kenyataannya, seseorang memang bisa linglung atau lupa ingatan, jika mereka mengalami masalah psikis berat. Bahkan, mereka bisa lupa identitas mereka. Jangan sampai hal ini terjadi pada kita ya. Mereka yang mengalami amnesia memang sering lupa pada identitas dirinya. Namun, mereka juga tidak mungkin bertindak seperti tokoh bernama Nasruddin Hoja di bawah ini.

Suatu hari, Nasruddin benar-benar merasa bahwa ia lupa dengan identitas dirinya. Ia kebingungan. Ia ingin tahu siapa dirinya. Ia pun memutuskan untuk keluar dan berjalan-jalan. Ia berharap, ada orang yang mengenali dirinya saat ia menyusuri jalan. Namun hingga jauh ia berjalan, tak satupun orang yang menyapa dirinya.

Ia tidak sadar bahwa ia sedang berada di kota yang asing. Tentu saja, sampai besok pun tidak akan ada orang yang mengenalinya. Nasruddin tak menyerah. Ia coba berjalan ke pasar. Ia berharap lebih banyak orang yang ia temui. Ternyata, harapannya sia-sia. Tak ada satupun orang yang mengenal dirinya.

Nasruddin pun capek. Ia akhirnya memutuskan untuk masuk ke sebuah toko. Kebetulan, toko tersebut adalah toko furnitur. Pemilik toko tersebut, tentu menyambut dengan ramah.  Tak salah kalau ia mengira bahwa Nasruddin adalah calon pembeli.  Pemilik toko pun menyambut “ Selamat siang, berminat memesan apa, pak?”

Keramahan tukang kayu ternyata tidak dibalas serupa oleh Nasruddin. Ia bergeming. Pemilik toko pun mengulang pertanyaannya, bahkan menanyakan hal yang lebih detail. “Bapak mau pesan kursi atau meja? Semua ada disini.”

Baca Juga:  Jenderal yang Sangat Berbahaya

Akhirnya Nasruddin pun buka mulut. Tetapi, jawabannya sungguh tidak disangka-sangka. Ia berkata

“Sabar dulu pak. Coba jawab. Apa Anda tadi melihat saya memasuki toko ini?

Pemilik toko pun heran tetapi ia mengiyakan meski pertanyaan Nasruddin sangat konyol. Nah, saat sang pemilik toko mengiyakan, ia pun kembali bertanya.

“Pernahkah bapak melihat saya?”

Sang pemilik toko pun menjawab belum, karena memang ia belum pernah mengenalnya.  Yang lebih ‘ngeselin’, Nasruddin menjawab  “Nah, mengapa Anda tahu kalau yang masuk toko itu saya?”