Cerpen lucu Abu Nawas sering kali menjadi hiburan dikala senggang saat membacanya. Dengan kecerdikannya Abu Nawas sering membuat penduduk kota bagdad geleng-geleng kepala. Cerpen Abu Nawas kali ini berkisah tentang obat diet seorang pemuda.
Di suatu pagi yang cerah Abu Nawas sedang berjalan-jalan di kota Bagdad. Kemudian Abu Nawas mendengar suara tangisan di sudut gang. Ternyata tangisan itu berasal dari seorang pemuda.
“Kenapa engkau menangis, wahai pemuda ??” Tanya Abu Nawas.
“Belakangan ini istriku merajuk, dia bilang aku sudah tak sedap lagi dipandang dengan tubuh gemuk seperti ini. “ jelas sang pemuda.
“Kalau begitu engkau harus menurunkan berat badanmu dengan berolahraga” usul Abu Nawas.
“Engkau tidak paham Abu Nawas, aku sangat payah dalam setiap permainan memanah, berkuda, maupun berburu” keluh sang pemuda.
Mendengar keluh kesah dari pemuda tersebut, Abu Nawas akirnya berpikir sejenak dan mendapatkan sebuah ide.
“Baikkah kalau begitu, aku akan memberitahu mu rahasia kebugaran seorang raja, para raja menggunakan ramuan ini untuk tetap bugar dan gagah, terutama untuk menyenangkan istri-istrinya.” Jelas Abu Nawas
“Benarkah itu wahai Abu Nawas ??” tanya pemuda tersebut dengan antusias.
“Pergilah ke utara kota Bagdad dan engkau akan menemui sebuah sungai, disana tumbuh sebuah daun kelor ajaib yang hanya memiliki kasiat satu daun perharinya. jika engkau memetiknya selama 20 hari berturu-turut niscaya engkau akan mendapati dirimu gagah perkasa sekuat algojo raja Harun.”
“Tapi engkau harus ingat, medan sangat terjal menunggu disana, bahkan seekor unta terbaik raja tidak dapat melewatinya, engkau harus menempuhnya dengan berjalan kaki” Jelas Abu Nawas kepada pemuda tersebut.
Mendengar penjelasan dari Abu Nawas pemuda tersebut langsung bergegas untuk pergi ke tempat yang Abu Nawas ceritakan. Beberapa bulan kemudian, Abu Nawas bertemu kembali dengan pemuda tersebut.
“Terimakasih wahai Abu Nawas yang bijak, setelah aku meminum ramuan tersebut selama 20 hari berturun-turut, aku merasa sekarang tubuhku menjadi sekuat algojo kerajaan.” Ujar pemuda tersebut dengan wajah gembira.
“Syukurlah kalau begitu, sebenarnya aku hanya menyuruhmu untuk berolah raga melalui perjalanan yang engkau lakukan, jika engkau sadar, perjalanan yang engkau lakukan itu sama halnya dengan ber jam-jam latihan berkuda dan memanah disaat yang bersamaan setiap hari.” Jelas Abu Nawas sambal tersenyum.
Cerpen lucu Abu Nawas tidak hanya menjadi kisah lucu mengocok perut semata, namun juga terdapat pelajaran-pelajaran didalamnya.