Cerita lucu singkat ini berawal di suatu sore, ketika seorang pengusaha kaya raya mengendarai limosin menyusuri jalanan kota menuju ke tempat tinggalnya. Di saat itu pengusaha tersebut melihat sebuah pemandangan yang sangat aneh. Dia melihat dua orang sedang makan rerumputan di pinggir jalan.
Melihat hal tersebut ia pun meminta sopirnya untuk berhenti. Orang kaya itu keluar dari mobil dengan maksud melihat dan menghampiri orang-orang tersebut. “Mengapa kalian makan rumput seperti itu?” Tanya pengusaha tersebut.
“Kami sama sekali tidak punya uang untuk membeli makanan, Tuan.” Jawab salah seorang gelandangan itu.
“Kalau begitu, kalian mau ikut saya?” Tanya si pengusaha.
“Tapi saya punya 1 istri dan 3 orang anak, Tuan. Saya tidak bisa meninggalkan mereka. Jawab si gelandangan.
“Kalau begitu, kamu boleh membawa keluargamu juga ikut.” Jawab si pengusaha.
“Benarkah? Terima kasih banyak, tuan.” Gelandangan tersebut merasa beruntung dan sangat berterima kasih kepada si pengusaha tersebut.
Maka diajaknya keluarga tersebut naik ke limosin pengusaha tersebut. Di tengah perjalanan, salah satu gelandangan itu berkata, “Tuan, Anda sangat baik sekali telah bersedia menolong dan membawa kami.” Gelandangan yang lain pun menganggukkan kepala, mereka setuju dengan apa yang dikatakan salah satu gelandangan itu.
“Tidak, sudah menjadi kewajiban saya membantu orang lain.” Jawab si pengusaha.
“Anda sangat rendah hati, Tuan.” Balas gelandangan itu.
“Ah terima kasih, itu bukan apa-apa.” Jawab si pengusaha dengan nada bijaksana.
“Lalu kita sedang menuju ke mana, Tuan?” Tanya gelandangan itu.
“Kalian akan saya ajak ke rumah saya, di sana ada banyak makanan untuk kalian. Sebentar lagi kita sampai.” Jelas si pengusaha.
“Terima kasih banyak Tuan, kami telah membuat Anda repot-repot mengajak dan menyiapkan makanan untuk kami.” Kata salah satu gelandangan itu.
“Tidak apa-apa, tenang saja. Rumput-rumput di rumah saya panjangnya sudah hampir satu meter.” Jawab si pengusaha.
Para gelandangan itu pun pingsan karena kecewa, mereka pikir akan diberikan banyak makanan, tapi ternyata hanya diajak untuk makan rumput di rumah si pengusaha itu.
Tega sekali ya, si pengusaha kaya ini? Tapi lucu, kan? Jangan terlalu serius menanggapinya. Namanya juga cerita lucu, jadi harus disikapi dengan tawa saja walaupun mungkin Anda kesal dengan si pengusaha polos ini.