Pengusaha Muda dan Pilot Linglung

Cerita Lucu Ngakak 17Bagaimana perasaan kita kalau penerbangan pesawat yang akan kita tumpangi tiba-tiba ditunda? Kita tentu kecewa atau bahkan mungkin marah, padahal kita sudah mati-matian berusaha untuk datang lebih awal. Pasti kesalnya sampai ke ubun-ubun, tapi kadang dalam situasi yang tidak menyenangkan seperti itu, kita masih bisa mengalami kejadian tak terduga yang jadi cerita lucu ngakak.

Itulah yang dialami seorang pengusaha sekaligus motivator muda bernama Hartawan. Selesai menjadi pembicara dalam seminar “Memupuk Jiwa Wirausaha sejak Muda” di acara penerimaan mahasiswa baru sebuah kampus, dia langsung menuju bandara untuk mengejar penerbangan pesawat yang akan membawanya dari Makasar ke Jakarta.

Hartawan melirik jam tangannya. Dia meminta sopir taksi untuk tancap gas. Siapa pun yang mengenalnya, pasti tahu pemuda yang satu ini sangat disiplin. Baginya, waktu adalah uang. Ada hitung-hitungan bisnisnya. Pokoknya, dia benar-benar sosok pengusaha sejati.

Baca Juga:  Ketika Cucu Minta Nyanyi

Makanya, air muka Hartawan langsung keruh ketika mendengar pengumuman penerbangan pesawatnya ditunda. Pikiran positif yang baru diajarkannya dalam seminar mendadak hilang. Senyum yang selalu terbit di wajahnya mendadak tenggelam.

“Dasar! Manajemen bandara enggak profesional!” Hartawan memaki dalam hati, tapi sisi hatinya yang lain mengingatkan, “Sabar. Ambil hikmahnya.”

“Manajemen maskapai enggak becus!” Hartawan menggerutu lagi.

“Jangan buruk sangka,” kata suara hatinya.

“Tapi, emangnya motivator enggak boleh kesal?” tanya Hartawan kepada diri sendiri. Untuk mengisi waktu dan menghibur diri, dia membaca buku kumpulan cerita lucu ngakak.

Setelah menunggu sekitar empat jam, Hartawan diberi tahu untuk naik ke pesawat.

Baca Juga:  Rahasia Pernikahan Suami Istri yang Awet

Di dalam pesawat, pramugari berkata dengan suara lembut, “Penumpang yang terhormat, kami mohon maaf atas keterlambatan penerbangan ini.”

Sebagai pengusaha muda dan motivator, Hartawan tentu saja memaafkan dengan lapang dada.

“Yang penting pesawat segera terbang,” katanya, berusaha berpikir positif.

Tapi, setelah pramugari menyebutkan nomor dan tujuan penerbangan, tiba-tiba pilot keluar dari kokpit sambil membawa tas. Dengan wajah merah karena malu, dia berkata, “Maaf, saya salah pesawat.”

Hartawan hanya bisa meremas buku kumpulan cerita lucu ngakak di tangannya. Ekspresi wajahnya terbagi dua antara ingin marah karena kata-kata pilot tadi dan karena cerita kocak yang sedang dibacanya.