Salah Sambung

Cerita Lucu Mukidi 28

Siapa yang tidak kesal jika kenal dengan orang yang sok tahu dan sering salah sambung kalau diajak bicara? Hal ini terjadi pada Mukidi. Kisah kocak dari tokoh kita kali ini adalah tentang bagaimana si Mukidi ini kesal dengan seorang penjaga kantin yang sok tahu tetapi salah sambung saat Mukidi mengajak komunikasi. Bagaimana cerita keseluruhannya?

Suatu hari, Mukidi hendak ke kantin di jam istirahat. Kebetulan, hari itu adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan tersebut. Mukidi pun senang saat seorang pelayan kantin menyambutnya dengan ramah di kantin tersebut. Namun, rasa girangnya sedikit terusik saat si pelayan ternyata sangat sok tahu.

“Mas Wakijan, selamat siang. Hari ini mau makan apa?”

Mukidi cukup terkejut karena si gadis salah menyebut nama. Tetapi, dia sedikit maklum karena mungkin wajahnya sama dengan karyawan lain yang sudah lama bekerja disitu. Sebagai orang baru, tentu dia pasrah saja. Dia berpikir bahwa dia akan menjelaskan kepada si gadis bahwa ia bukan Wakijan. Saat hendak kembali dari makan siang, si gadis masih menyapanya dengan nama yang sama. Tetapi, karena si mbak tadi terlihat sibuk, ia pun bergegas kembali bekerja. Toh, nama tidak penting.

Keesokan harinya, Mukidi datang ke kantin yang sama. Ternyata, si mbak masih memperlakukannya seperti hari sebelumnya. Ia masih memanggil Mukidi dengan nama Wakijan. Mukidi pun merasa sedikit kesal dengan hal ini. Tetapi, ia menganggap bahwa hari itu masih hari kedua dan masih banyak waktu untuk menjelaskan kepada si pelayan ini.

Baca Juga:  Ketika Cucu Minta Nyanyi

Hari ketiga pun dilalui Mukidi dengan kejadian yang sama di warung tersebut. Kekesalan Mukidi pun sudah pada puncaknya. Usai makan siang, ia berkata kepada si gadis bahwa dirinya bukan Wakijan.

“Mbak, nama saya Mukidi ya, bukan Wakijan. Mbak salah sebut. Tolong diingat-ingat ya mbak,” kata Mukidi perlahan supaya si mbak tidak tersinggung.  Si mbak hanya tersenyum.

Hari berikutnya, Mukidi sangat percaya diri saat memasuki kantin hingga si pelayan menyambutnya, “Mas Wakijan, masa kemarin ada orang yang mirip mas mengaku namanya Mukidi.”