Makanan Mewah, Lebaran Berkah

Cerita Lucu Mukidi 6

Lebaran tinggal beberapa hari lagi, Keluarga Mukidi akhirnya bisa menyambut kemenangan dengan baik tanpa ada halangan pada Idul Fitri tahun ini. Markonah istri Mukidi ingin sekali membuat menu makanan yang enak dan bisa disantap bersama dengan keluarga besar.

Pada suatu malam, Markonah bertanya kepada Mukidi menu apakah yang diinginkan dihari Raya Idul Fitri.

“Mas waktu lebaran mau makan apa?”

“Ya nasi to dik” jawab Mukidi sekenanya

Markonah yang mendengar jawaban tersebut langsung menjawab, “Yaa maksud Markonah ingin pakai lauk apa gitu loh?”

“Semua masakan kalau kamu yang masak enak kok dik” gombal Mukidi kepada istrinya

“Halah gombal” imbuh Markonah sambil berangsur meninggalkan Mukidi untuk pergi ke dapur.

Baca Juga:  Ubi Cilembu dan Parfum

Pada pagi hari sebelum berangkat shalat Eid, Mukidi bertanya kepada Markonah “hari ini jadi masak apa dik ?”

“Pagi ini kita makan opor ayam dan ketupat, siang nanti nasi rendang, agak sore nasi rendang, dan makan malam ada ayam pop, soto ayam dan dendeng balado” jawab Markonah dengan lengkap

Saking kagetnya dengan jawaban istrinya “Loh kok mewah semua makanannya?”

“Iya mas, karena sarapan pagi ikut panitia shalat Eid di masjid, siang kita halal bihalal ke rumah mas Wakijan, sore dan malamnya kita lebaran di rumah mas Sarmili” terang istri Mukidi dengan riang gembira.

Masih memasang muka kaget dengan jawaban Markonah istrinya, Mukidi mulai mengkonfirmasi sesuatu “Dari mana kamu tau semua itu dik?”

Baca Juga:  Seorang Jutawan

“Loh situ bagaimana, semua kan sudah disiarkan di grup WA” terang Markonah

“Wah tanggap informasi sekali istriku ini” timpal Mukidi dengan riang

“Iya dong, istrinya siapa dulu?” jawab Markonah dengan nada manja

“Kalau begini terus pasti kita makan enak terus ya dik?”, tanya Mukidi dengan nada riang.

“Hari kedua kita makan dimana?” goda Mukidi pada Istrinya.

“Lebaran kedua, kita makan dirumah pakai daging tahu, sambal bawang” jawab Markonah sambil berangsur pergi meninggalkan Mukidi untuk mengambil mukena dan bergegas ke Masjid untuk shalat Eid.