Tokoh utama dari cerita lucu humor kali ini adalah Parto (nama samaran) yang sudah berumur 19 tahun. Terlahir di keluarga transmigran di desa Aimas-Sorong. Karena kondisi ekonomi yang buruk maka dia memutuskan untuk bekerja agar kebutuhan ekonomi keluarganya tercukupi dan tidak kekurangan lagi.
Suatu hari pergilah Parto ke Ambon, dia berencana kerja di sana. Dan kedua orang tuanya merelakannya ke Ambon karena di sana sudah ada pamannya yang lumayan sukses dengan membuat perahu di daerah pantai kota Ambon. Sebagai pemuda desa tentu perjalanan ke Ambon memberikan banyak kesan.
Ketika baru ke Ambon tercenganglah Parto melihat gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan yang bagus. Parto semakin tertantang untuk segera bekerja di kota tersebut dan berharap bisa sukses seperti pamannya yang sudah terlebih dahulu bekerja di Ambon. Hari pertama dia habiskan untuk menikamti kemewahan kota Ambon.
Cerita Lucu Humor: Kagum Pada Seng Tau
Parto masih menjadi pemuda lugu dengan gaya desanya. Dia masih terkagum-kagum dengan kemegahan kota Ambon, banyak gedung-gedung yang besar dan tempat yang ramai. Ini tentu berbeda dengan desanya yang sepi. Dia masih berkeliling dengan pamannya dan tentu Parto sangat menikmatinya.
Parto dan pamannya berjalan melewati toko yang besar sekali “paklik itu toko besar sekali siapa yang punya,” tanyanya dan dijawab yang punya adalah “Seng Tau”. Mereka berjalan lagi dan melewati bioskop yang megah lagi-lagi parto bertanya siapa yang memiliki bioskop tersebut. “Seng Tau,” jawab pamannya.
Secara sadar Parto mengagumi Seng Tau dan berfikir jika dia adalah orang terkaya di Ambon karena banyak memiliki gedung besar. Dengan tekat tinggi dia ingin bekerja di tempat Seng Tau, akhirnya mereka berhenti untuk makan di warung dekat pasar. Setelah selesai maka mereka berdua pulang.
Ketika berjalan pulang mereka berpapasan dengan iring-iringan jenazah. Parto bertanya pada pamannya siapakah yang diiringi oleh orang-orang, “Seng Tau,” jawab pamannya. Langsung saja Parto menangisi, pamannya tertawa karena siapa mengira keponakannya menganggap Seng Tau adalah nama orang. Itulah akhir cerita lucu humor yang bisa kami tulils.