Susu yang Merona

Cerita Lucu Abu Nawas 19

Raja Harun Al-Rasyid setiap sore sering jalan-jalan di alun-alun Kerajaan untuk menikmati sejuknya udara senja. Namun ketika sedang menikmati pemandangan pohon kurma yang tumbuh dengan subur, ia menjumpai sesosok pria yang cukup terkenal di kerajaannya.

Raja Harun Al-Rasyid membatin. “Hmm, apa yang sedang ia lakukan disini?” kemudian ia melangkah mendekat ke arah pria itu.

Wajah pria bersorban yang jenaka itu tidak berhenti tersenyum ketika mendapati Raja Harun yang penasaran datang menghampirinya.

“Hei, Abu Nawas! Mau kemana kamu?” bukannya menjawab pertanyaan dari sang Raja, Abu Nawas justru bersenandung riang. Karena sikap Abu Nawas yang dianggapnya kurang sopan, Raja menjadi tersinggung. Kemudian ia menghalangi jalan Abu Nawas yang hendak pergi.

Baca Juga:  Tinju Kelas Berat

“Tuanku, mohon izinkan saya untuk tetap berjalan karena saya ini sedang membawa remaja putri yang pemalu,” begitu kata Abu Nawas sembari bersyair.

Raja Harun dibuat bingung dengan kalimat tersebut. “Remaja putri siapa yang kamu maksud? Aku tidak melihat kamu membawa siapapun!”

Kemudian Abu Nawas mengeluarkan dari kantongnya sebuah botol dengan cairan berwarna merah. Botol itu ia tunjukkan pada Raja Harun Al-Rasyid.

“Ini, Tuanku.”

“Kurang ajar ya kamu! Mau mencoba menipuku? Yang kau pegang itu pastilah arak, berikan padaku!” Raja Harun mencoba untuk merebut botol itu dari genggaman Abu Nawas.

“Tidak, Tuanku! Sungguh berdosa jika saya membawa arak. Percayalah, itu hanya sebotol susu.” Abu Nawas beralasan. Tapi tentu saja Raja Harun tidak mempercayai alasan tersebut.

Baca Juga:  Mati Mengenaskan Boleh Masuk Surga

“Jangan bohong! Mana ada susu berwarna merah, Abu Nawas? Kamu ini mengarang saja.” kemudian Raja Harun mengembalikan botol tersebut pada Abu Nawas.

“Begini, Tuanku. Tadi sebelum Tuanku datang, susu ini berwarna putih. Tapi ketika mendengar suara Tuanku, ia menjadi merona merah karena melihat Raja yang gagah. Coba saja kalau Tuanku pergi, pastilah susu ini akan kembali berwarna putih.”

Mendengar penjelasan Abu Nawas itu membuat Raja tertawa terbahak-bahak. Kemudian, sejak saat itu Abu Nawas sering dipanggil ke istana untuk menghibur tamu-tamu Kerajaan. Ternyata, cairan dalam botol yang dibawa Abu Nawas itu adalah susu yang sedikit tercampur sirup merah.