Pelayan Tidak Konsisten

Sebagai pelayan raja, semua permintaan raja merupakan komando yang tidak dapat ditawar-tawar. Apapun yang dikatakan raja harus dituruti. Peraturan pertama dalam istana adalah raja selalu benar. Jika raja tidak benar, maka peraturan pertama harus menjadi acuan. Hal ini berlaku secara universal, tanpa melihat batasan waktu dan tempat.

Pastinya, hal ini juga terjadi di masa dimana Nasruddin Hoja tinggal. Nasruddin adalah seorang pelayan raja. Namun, posisinya bukan sekedar pelayan. Ia adalah kepala pelayan. Tentu ia adalah orang yang sangat sibuk. Ia tidak ingin anak buahnya gagal memberikan makanan terbaik untuk raja. Bisa-bisa ia dipecat raja dan jadi pengangguran selamanya.

Nasruddin selalu mencari ide untuk memberikan menu terbaik bagi sang raja. Sejauh ini, raja selalu puas dengan masakan Nasruddin dan para pelayan yang dipimpinnya. Karena itulah, Nasruddin sangat bangga karena posisinya yang penting itu. Raja sempat berkomentar, “Wah, masakan sayur ini sangat lezat, mullah. Bukankah begitu?”

Si Nasruddin pastinya mengiyakan perkataan raja sekaligus merasa bangga. “Tentu saja Yang Mulia. Sayur adalah masakan terenak.”

Hal ini terjadi berulang-ulang sampai suatu hari ia harus merasa kesal dengan komentar raja. Apalagi, raja terus meminta menu yang sama setiap hari. Hal ini berlaku selama lima hari. Raja pun menikmati menu yang sama selama sepuluh kali makan.

“Masakan apa ini? Aku tidak suka dengan rasanya! Jangan hidangkan kepadaku!”

Teriakan raja mengejutkan semua pelayan. Tentu, Nasruddin juga merasa terpukul. Ia terkejut saat raja meminta masakan tersebut dibuang, karena sebelumnya raja selalu mau memakan makanan yang sama itu.  Tetapi, tentu saja raja selalu benar. Nasruddin dan anak buahnya tidak membantah. Ia pun menjawab, “Sayuran memang bahan makanan yang paling buruk, Yang Mulia.”

Baca Juga:  Bijaksana atau Plin Plan

Jawaban Nasruddin justru membuat raja marah. Padahal, Nasruddin berharap bahwa raja memaafkannya karena ia telah membuat raja kecewa. Kemarahan raja muncul karena Nasruddin tidak konsisten.

“Katamu sayuran adalah bahan makanan terbaik. Kamu baru mengatakannya kurang dari seminggu lalu,” tanya raja dengan amarah yang tidak berkurang.

“Iya, tetapi saya ini pelayan raja. Yang saya turuti adalah raja, bukan pelayan sayuran yang menuruti sayuran.”