Lebih Tua

Kocaknya humor bertema penalaran deduktif memang tidak dapat diragukan lagi. Tetapi, jangan salah, hanya orang cerdas yang mengerti tentang humor seperti ini. Contohnya, humor yang dilontarkan pada acara ajang pencarian bakat untuk para comedian, biasanya adalah humor yang cerdas.

Tidak semua orang dapat memahami jenis humor yang melibatkan penalaran. Perlu kemampuan untuk mengkaitkan apa yang diungkapkan oleh komedian, dengan hal janggal yang menjadi tema humor tersebut. Biasanya, humor dengan penalaran deduktif ini terkait dengan isu sosial atau kekurangan diri sendiri.

Humor yang melibatkan nalar ini memang tidak semuanya dapat dicerna banyak orang. Beberapa kalangan masyarakat sudah cukup terhibur dengan humor slapstick yang melibatkan fisik, dimana komedian menonjolkan aktivitas fisik untuk menghibur penonton. Tetapi, tidak semua orang terhibur dengan komedi jenis ini.

Baca Juga:  Sup Pedas

Justru, humor cerdas dengan penalaran deduktif kini banyak diminati. Selain karena maraknya ajang pencarian bakat untuk komedian, humor cerdas ini juga menjadi salah satu konten yang sangat diminati di media sosial.

Salah satunya adalah kisah di bawah ini. Kisah ini menghadirkan tokoh bernama Nasruddin Hoja. Nasruddin sempat membuat temannya bingung, karena jawabannya yang tidak menggunakan akal sehat. Sang teman menanyakan berapa usia Nasruddin. Dia pun menjawab bahwa ia berusia tiga tahun lebih tua dibandingkan dengan saudara laki-lakinya.

Jawaban Nasruddin sebenarnya juga tidak salah. Sekilas, jawaban ini tidak membuat lawan bicara berpikir panjang. Tetapi, berhubung penanya adalah orang yang kritis, maka ia melanjutkan pertanyaannya.

Baca Juga:  Khasiat Keju

“Tahu darimana kamu kalau usiamu lebih tua tiga tahun?”

Nasruddin menjawab dengan enteng.

“Coba kamu pikirkan sekarang ya. Saudaraku mengatakan hal ini tahun lalu. Ia bilang kepada temannya kalau usiaku lebih tua dua tahun. Padahal, itu kan tahun lalu ya. Nah, sekarang sudah lewat satu tahun kan. Berarti, sekarang aku lebih tua tiga tahun.”

Sang teman pun semakin kebingungan. Sebelum sang teman ingin menyanggah komentarnya, si Mullah menjawab dengan jawaban yang jauh lebih konyol daripada sebelumnya.

“Berarti tahun depan aku lebih tua lagi. Nanti kalau begini terus, lama-lama aku jadi kakek saudara laki-lakiku dong.”