Badai Mengamuk

Berlayar memang beresiko. Apalagi jika menggunakan kapal layar tradisional. Meskipun kapal tersebut berukuran besar, seperti layaknya kapal yang digunakan dalam Pirates of The Caribbean, tetap saja badai besar harus diantisipasi dengan baik oleh awak kapal. Jangankan kapal di abad 15, kapal pesiar mewah saja masih bisa dihamtam ombak besar jika samudra sedang mengamuk.

Guyonan tentang badai di lautan sudah sering didengar. Salah satu guyonan kocak tentang tema serupa adalah saat Nasruddin Hoja si pandir yang sedang terjebak badai besar saat berlayar di kapal. Tokoh Nasruddin dikenal sebagai sosok yang tidak hanya pandir, tetapi juga kikir. Meskipun dia pandir dan sudah sering mengalami banyak kesialan karena kepandirannya, ia tak kunjung menyadarinya.

Baca Juga:  Sang Penyelundup

Nah, kalau memang Nasruddin menyadari kekonyolannya, tentu tidak ada  cerita kocak. Seperti kisah pelayaran Nasruddin bersama teman-temannya ini. Suatu hari, Nasruddin sedang menaiki kapal layar. Saat mereka menaiki kapal, mereka belum melihat ada tanda cuaca buruk.  Karena itu, mereka tidak ragu untuk mengarungi samudera.

Sayangnya, keasyikan mereka terganggu. Saat kapal sudah berlayar cukup jauh, ternyata badai menerpa samudera. Tentu, kapal layar yang dinaiki Nasruddin dan kawan-kawan juga terimbas. Untunglah, teman-teman Nasruddin adalah awak kapal yang cakap. Tanpa banyak bicara, mereka langsung saja disibukkan dengan upaya-upaya penyelamatan.

Upaya penyelamatan tersebut adalah menggulung layar, serta mengikatkan layar tersebut pada tiang kapal. Mereka juga membuangi barang-barang yang yang tidak diperlukan. Semua orang sibuk menyelamatkan kapal. Namun, hanya satu orang yang tidak melakukannya, yaitu Nasruddin.

Baca Juga:  Hukuman Gantung

Sebenarnya, para awak kapal lainnya  juga tidak mempedulikan Nasruddin, jika tidak melakukan apa-apa. Hanya saja, mereka justru terganggu saat Nasruddin berteriak-teriak. Mereka pun bertanya mengapa Nasruddin justru panik, padahal awak kapal sudah membereskan semuanya.

Apa sebenarnya yang membuat Nasruddin panik? Ia hanya heran mengapa layar digulung ke atas. Teman-temannya pun turut bingung karena menggulung layar sudah menjadi cara penyelamatan kapal yang dilakukan sejak turun temurun. Nasruddin pun berkata, “Bagaimana kalian ini. Kalian mengikat layar di atas. Kalian tidak tahu kalau yang menyebabkan kapal bergerak adalah ombak yang berada di bawah kapal? Kenapa yang diikat bagian atas!