Kelakuan murid-murid di sekolah memang kadang tidak terduga. Kepolosan mereka yang tidak dibuat-buat seringkali membuat hal yang mereka ucapkan menjadi lucu. Seperti murid bernama Nasir di cerita humor islami ini.
~~~
Cerita humor islami ini berawal dari sebuah sekolah dasar yang sedang melangsungkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Di sekolah tersebut, ada sebuah ruang kelas yang ditempati oleh murid kelas 5. Pelajaran Agama Islam tengah berlangsung di kelas tersebut.
Seperti biasa, Pak Guru sibuk mengajarkan materi untuk para murid. Sebagian besar siswa memperhatikan Pak Guru mengajar, tapi tidak sedikit juga yang lebih memilih untuk ribut sendiri. Terutama murid-murid yang duduk di barisan belakang.
Karena kesal dengan murid-murid yang tidak memperhatikan penjelasannya, Pak Guru memutuskan untuk memanggil salah seorang murid bernama Nasir yang sedari tadi tampak tidak peduli dengan pelajaran.
“Nasir, jangan ribut sendiri! Coba sebutkan berapa umurmu!” perintah Pak Guru, membuat Nasir tersentak dari kegiatannya. Kemudian dijawabnya pertanyaan Pak Guru dengan enteng. “Umur saya sembilan tahun, Pak.”
Jelas jawaban Nasir itu membuat bingung seisi kelas. Umur sembilan tahun tentu bisa dibilang terlalu muda untuk anak kelas 5. Mereka tahu jawaban Nasir pasti ngawur. Tapi, kenapa Nasir harus berbohong soal umurnya? Pak Guru juga sama herannya dengan murid yang lain mendengar jawaban dari murid bandel yang satu itu.
“Masa sembilan tahun? Tapi kalau Bapak ingat-ingat kembali, beberapa tahun lalu kamu kan juga pernah Bapak tanya pertanyaan yang sama. Jawabanmu pun sama, sembilan tahun. Jawab yang benar, Nasir. Masa umurmu tidak bertambah?” tanya Pak Guru. Hampir seluruh murid di kelas itu tertawa mendengar pertanyaan Pak Guru.
“Saya ini tidak berbohong lho, Pak!” bantah Nasir. Ia selalu ingat perkataan orang tuanya untuk menjadi orang yang konsisten dan tidak plin-plan. Nasir berusaha menerapkannya di sekolah juga. “Saya ingin menjadi orang yang konsisten Pak, makanya saya jawab begitu!” lanjutnya.
~~~
Menjadi orang yang konsisten memang perlu. Tapi harus melihat konteks juga. Konsisten bukan berarti umur tidak bertambah seperti yang ada di humor islami ini.