Sebuah cerita lucu yang baik, bukan hanya mampu menghibur, melainkan juga mampu memberikan pesan dan kesan. Lebih bagus lagi, jika itu adalah pesan/kesan positif yang membangun. Nah, simak kisah berikut dan segera dapatkan pesan moralnya.
***
Hidup terlalu dimanja menjadikan Boy keras kepala. Sudah berkali-kali dia dilarang ngebut-ngebutan, eh, tidak kapok juga. Minggu ini, dia bahkan merengek dibelikan motor baru oleh ayahnya: Honda CBR 250—teman paling pas buat ngebut di jalan. Tentu saja, saking senangnya, dia langsung membawa motor baru itu untuk balapan di jalan raya, subuh-subuh bersama temannya.
Tanpa disangka, hari itu polisi sudah mengintai dan merencanakan untuk merazia aktivitas balapan liar di jalan. Tidak perlu waktu lama, satuan polisi mulai mengepung seluruh seluruh peserta balap liar. Mengetahui ada polisi di sekitarnya, orang-orang pun lari tunggang-langgang, menghindari tangkapan. Sialnya, Boy jadi orang satu-satunya yang tertangkap polisi. Sementara, teman-teman lainnya lolos semua.
Dengan tangan mengangkat ke atas, maka Boy langsung digiring ke kantor polisi terdekat. Ia mulai diinterogasi.
Polisi: “Ngapain kau kebut-kebutan? Di jalan ini kan kecepatan maksimal hanya 60 kilometer jam. Kau sudah lewat batas 120 kilometer/jam ini. Masih muda sudah keluyuran kebut-kebutan. Mau jadi apa kau?
Boy: “Saya enggak tahu, Pak. Ampun. Saya enggak balapan. Saya cuma kebetulan lewat dan sekadar ngabisin bensin saja, Pak.”
Polisi: “Ah, alasan saja kau ini. Kalau begitu, terpaksa kau saya tilang.”
Boy: “Jangan, Pak. Apa salah saya?”
Polisi: “Masih mengelak lagi? Salah kau ini, ngebut malam-malam melewati batas kecepatan. Apalagi, surat-surat pun kau tak punya.”
Polisi itu pun beranjak dari mejanya untuk mengambil pena dan bundel surat tilang. Dia menulis sebentar, lalu menyerahkan kertas tilang pada Boy.
Baru lima detik membaca, mata Boy melotot. Dia terkena tilang Rp5 juta.
Boy: “Pak, kok tilangnya mahal amat? Biasanya cuma ratusan ribu!”
Polisi: “Oh, biasa saja. Saya kan hanya sekadar menghabiskan tinta pena saja. Masak cuma kau yang boleh menghabiskan bensin.”
Boy: “………”
***
Itulah cerita lucu singkat yang bukan hanya menghibur, melainkan juga memberikan pesan. Semoga bermanfaat!