Tetangga Salah Mengira

Cerita Lucu Mukidi 36

Pada suatu sore, saat Mukidi sedang berjalan-jalan di taman dekat rumahnya, Mukidi bertemu bu Rahmat istri pak Rahmat. Bu Rahmat menyapa Mukidi dengan ramah,

“Selamat sore pak Muk, sedang jalan-jalan sore pak?”

“Iya bu. Biar agak sehat” jawab Mukidi dengan senyuman

“Wah luar biasa sangat berbeda dengan suami saya, kerjaanya merokok terus dan tidak mau olahraga” keluh Bu Rahmat

“Wah harus segera disudahi bu, kegiatan itu tidak sehat. Saya sekarang sudah tidak merokok” terang Mukidi pada Bu Rahmat

“Luar biasa, saya bersyukur pak Mukidi berhenti merokok. Bisa menjadi contoh tauladan bapak-bapak di komplek” kata bu Rahmat dengan gembira

Baca Juga:  Salah Sasaran

“Hehe nggak gitu kok bu” jawab Mukidi sambil berangsur pergi dari taman

Sesampainya Bu Rahmat dirumah, ia bercerita pada Pak rahmat bahwa Mukidi sudah tidak merokok lagi. Lalu pada malam harinya, pak Rahmat pergi ke rumah Mukidi untuk bertanya bagaimana cara untuk berhenti Merokok.

Sesampainya dirumah Mukidi, tanpa basa-basi pak Rahmat bertanya bagaimana tips untuk berhenti merokok. Mukidi menjawab “Yah itu berkat istri saya, istri saya masuk rumah sakit gara-gara rokok” jawab Mukidi menjelaskan.

Pak Rahmat semakin dibuat kagum atas usaha istri Mukidi karena berhasil membuat suaminya berhenti merokok.

“Wah pak Mukidi ini benar-benar sayang istri sekali” puji pak Rahmat

Baca Juga:  Membawa Piano ke Bandara

Secara spontan, Mukidi menjawab pujian pak Rahmat “Bukan! Istri saya sering sekali menyuruh saya berhenti merokok, lama-lama saya kesal….”

“Lalu karena terlalu sering Pak Mukidi mengabulkan permintaan istri bapak?” sela pak Rahmat

“Bukan! Lama-lama kan saya kesal, asbaknya saya lempar kena muka istri saya, saya terkena pasal KDRT, masuk penjara 3 bulan” terang Mukidi

Pak Rahmat yang mendengar jawaban Mukidi tercengang. Tidak percaya dengan penjelasannya yang berhenti merokok setelah melempar asbak rokok ke muka istrinya. Sesampainya di rumah, pak Rahmat bercerita asal usul Mukidi berhenti merokok dan setelah saat itu, akhirnya istri pak Rahmat tidak pernah memintanya berhenti merokok lagi.