Kapan seseorang biasanya mengucapkan nazar? Pastinya saat ia merasa sedang dalam kesusahan atau sedang dalam kondisi terjepit. Sangat jarang seseorang yang sedang beruntung, atau sedang mendapat bonus tahunan dari kantor lalu bernazar. Ayo, ngaku saja, kalian juga pernah melakukannya bukan? Biasanya, kalau kalian sedang butuh pertolongan, pasti kalian berdoa kepada Tuhan dan bernazar akan melakukan sesuatu yang sekiranya hampir tidak mungkin.
Entah nantinya akan kalian tepati atau tidak, yang penting bernazar dulu. Tapi, seharusnya nazar ditepati ya. Jangan sampai tidak menepati nazar. Karena itu, kalau memang tidak sanggup menepati nazar, mending tidak usah dilakukan.
Kisah lucu tentang nazar di bawah ini pasti membuat kalian terpingkal-pingkal meskipun sedikit tersindir. Kisah tentang nazar ini melibatkan Nasruddin Hoja. Seperti kita ketahui, Nasruddin ini tokoh yang kadang bijaksana tapi juga cukup membuat kesal sekitarnya. Tetapi kali ini, Nasruddin cukup bijaksana dan realistis.
Dikisahkan si Nasruddin sedang menaiki sebuah kapal pesiar yang cukup besar. Ia ingin pelesir karena cuaca sangat bagus. Dengan bersemangat, ia memasuki kabin kapal dan bersiap-siap menikmati pemandangan laut yang cantik. Saat kapal mulai meninggalkan pelabuhan, ternyata cuaca berangsur memburuk. Ia pun memperingatkan banyak orang untuk bersiap-siap. Sayang, tidak ada yang mempedulikannya.
Nasruddin pun mencoba mengingatkan awak kapal, yang justru mencemoohnya dan mengatainya sok tahu. Nasruddin pun akhirnya hanya bisa pasrah. Namun demikian, ucapannya benar. Para penumpang akhirnya merasa bahwa kapal besar tersebut tidak dapat mengatasi ombak yang membesar dan angin yang makin kencang. Pastinya, seisi kapal pun panik.
Terdengar mereka berlomba-lomba mengucapkan doa. Terdengar pula mereka bernazar macam-macam, intinya mereka akan hidup dengan lebih baik dan benar jika selamat. Hal ini memang sering terjadi saat orang tengah mengalami bencana. Namun, berbeda dengan Nasruddin yang justru tidak memanjatkan doa.
Saat mereka tengah berdoa sembari berteriak-teriak, ternyata teriakan Nasruddin lebih kencang. “Hey, simpan saja janji manis kalian. Nanti mubazir, itu daratan sudah terlihat!”