Pantangan Hidup Enak

Kali ini, pengalaman lucu pendek diceritakan oleh saya yang baru saja berobat ke Sinshe, yaitu sebuah pakar pengobatan Cina di pasar. Ini karena saya mengalami beberapa keluhan seperti pusing dan demam. Ini pertama kalinya saya mencoba untuk berobat di pengobatan Cina.

~~~

Cerita ini bermula ketika pakar itu bertanya kepada saya apa pekerjaan dan tempat kerja saya.

Setelah mengetahui profesi saya, sungguh tidak disangka ternyata banyak sekali nasihat yang diberikan pakar itu pada saya. Karena biasanya, ketika berobat saya hanya diberikan obat. Yang ini, bukannya diberi obat malah diceramahi.

“Lu olang itu mesti olahraga yang banyak, terus istirahat juga yang cukup ya? Saya anjurkan jangan terlalu banyak minum kopi, teh, soda dan sejenisnya lah. Apalagi minuman yang dijual di kafe itu, nggak sehat. Lebih baik lu olang minum air putih saja, kalau bisa yang hangat. Juga hindari makanan yang instan dan junkfood seperti KFC.”

Untuk syarat ini, saya masih bisa menurutinya karena saya juga jarang makan yang aneh-aneh dan termasuk orang yang tidak pilih-pilih soal makanan. Jadi mudah saja untuk menjalani aturan yang satu ini. Tapi ternyata pakar tersebut belum selesai.

“Kalau pelgi kelja jangan naik mobil, taksi juga jangan. Mau itu taksi biasa atau online pokoknya jangan. Lebih bagus naik angkot, naik sepeda atau malah jalan kaki saja, biar sehat.”

Saya mengangguk saja. Selama ini saya memang kerja naik sepeda motor. Lalu pakar itu masih melanjutkan.

“Banyak puasa juga bagus, terus jangan banyak makan daging, seafood. Sayur lebih baik.”

“Terakhir, jangan suka hura-hura dan dugem. Pokoknya, hindari hidup bersenang-senang dan banyak berwisata.”

Baca Juga:  Menelan Bayi

Lama-lama saya menjadi bingung mendengar pantangan yang begitu banyak seperti itu. Lalu saya memutuskan untuk bertanya. “Maaf ko, sebenarnya saya ini sakit apa ya? Kok banyak sekali pantangannya.”

Sambil menggelengkan kepalanya, pakar itu bilang begini. “Gaji lu itu terlalu kecil!”

Begitulah pengalaman lucu pendek saya ketika berobat. Padahal sudah serius mendengarkan pantangan-pantangan yang diberikan tadi.