Di suatu siang yang terik, Markonah istri Mukidi baru saja pulang berbelanja dari mall. Ia membeli barang-barang seperti baju dan sepatu yang ia suka. Setelah turun dari kendaraan, Markonah bergegas menuju kamar untuk meletakkan barang belanjaanya sebelum pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Namun setelah membuka pintu kamar, Markonah mendapati Mukidi suaminya ada di tempat tidur bersama seorang gadis. Sambil menahan marah dan tangis, Markonah membanting pintu dan berteriak “Pokoknya aku minta cerai”
Setelah mendengar teriakan Markonah, Mukidi bergegas mengejar istrinya, “Tunggu!” kata Mukidi “Dengarkan dulu penjelasanku” pinta Mukidi. Markonah berhenti, sambil menyeka air mata di pipinya. Ia memilih mendengarkan pejelasan Suaminya.
“Waktu perjalanan pulang ke rumah, aku kasihan melihat anak malang tersebut. Karena dia bilang bahwa sedang kelaparan maka aku mengajaknya ikut kerumah. Aku memberinya makanan yang masih tersisa didalam kulkas” terang Mukidi
“Tubuhnya begitu kotor, jadi aku menyuruhnya mandi dan memakai shampo” tambah Mukidi. Markonah mendengarkan dengan seksama penjelasan suaminya tersebut.
“Karena bajunya bau keringat, aku mengambilkan blus Channel milikmu yang katanya sudah bosan kamu pakai. Lalu, aku melihat celana jins Prada punyamu yang kekecilan, kebetulan ukurannya pas ketika dia yang memakai” Dengan sangat yakin Mukidi pun juga menjelaskan “Aku memberikan sepatu Ferragamo yang katamu ketinggalan jaman”
“Lalu kalung Cartier hadiah ulang tahunmu, yang kamu katakan kalung itu memiliki bentuk yang norak, ia juga menerimanya dengan senang hati. Tidak ketinggalan Tas Esprit yang warnanya tidak kamu suka. Dan untuk modal ngamen aku berikan gitar Ibanez yang tidak pernah kamu mainkan”
Selesai mendengarkan penjelasan suaminya, Markonah bertanya “Lalu mengapa dia bisa berada di ranjang kita?”
Mukidi pun menjawab “Sabar mah” dengan muka yang mencoba tetap tenang. Ketika dia sudah mau pergi, dia tiba-tiba berbalik dan bertanya “Pak, ada lagi nggak barang yang nggak dipakai ibu?” Lalu akibatnya itulah yang terjadi. Kami berakhir di ranjang kita.
