Saat bulan puasa tiba, tentunya ibu-ibu akan sangat sibuk sekali membuat camilan dan kue-kue lucu yang akan disajikan ketika Hari Lebaran tiba. Begitu juga dengan Markonah istri Mukidi. Ia bergumam “Sepuluh hari lagi lebaran, dan toples-toples dialmari masih banyak yang kosong”. Markonah berpikir keras ‘akan diisi apa toples-toples yang masih kosong tersebut?’
Lalu pada sore hari, Markonah mendapatkan ide untuk membuat kue yang bisa disantap bersama di hari raya. Markonah berencana akan membuat kue tersebut besok pagi, dan memutuskan untuk membeli bahan-bahan membuat kue malam ini juga.
Di perjalanan Markonah mengingat-ingat ingin membeli bahan apa saja agar ia bisa lebih mudah saat sudah sampai di toko. Dan sebelumnya Markonah sudah membeli nanas dan strowbery untuk isian kue yang akan ia buat besok pagi.
Akhirnya tibalah Markonah membeli bahan utama pembuatan kue. Ia sampai di toko dan mulai bertanya ke penjaga toko, “mbak ada tepung?”
“Nggak ada bu” jawab penjaga toko
Lalu Markonah keluar, tidak lama kemudian ia masuk lagi dan bertanya, “Gula pasir ada mbak?”
“Nggak ada bu” jawab penjaga toko
Markonah keluar dengan menggaruk-garuk kepala, kemudian ia masuk lagi “Kalau telur nggak ada juga?”
“Iya bu, nggak ada juga” jawab penjaga toko mulai kesal
Lalu Markonah keluar toko dan duduk dibangku milik toko tersebut. Ia berpikir keras bagaimana bisa toko sebesar ini tidak memiliki bahan-bahan yang ia cari. Tokonya begitu bagus dan berwarna putih bersih. Sangat terawat dan diberi fasilitas tempat duduk juga.
Dengan sedikit kesal akhirnya Markonah kembali masuk ke toko sambil mengomel “Kok bisa sih tepung nggak ada, telur nggak ada, gula juga nggak ada?” Tanya Markonah kepada penjaga toko.
Akhirnya tanpa basa-basi penjaga toko menjelaskan bahwa “Ibu salah masuk bu, ini apotik bukan toko bahan pangan”
Mendengar penjelasan penjaga toko, akhirnya markonah faham, ternyata dia yang keliru dan berangsur pergi.