Jual Tangga atau Curi Mangga

Humor Sufi 15

Ada-ada saja ulah si Nasruddin Hoja. Dia ini memang terkenal dengan idenya yang cerdik, tetapi tetap saja ngeselin. Memang, dia ini ngeselin bagi beberapa orang, yang menganggapnya sebagai orang yang selalu memiliki idealisme tinggi. Tetapi, bagi mayoritas masyarakat Turki saat itu, Nasruddin ini memiliki kepekaan tinggi akan rakyat kecil. Meskipun tingkahnya terkadang tidak membuat banyak orang senang, masih banyak orang yang membelanya.

Salah satu tindakan kocak yang ia lakukan adalah saat ia hendak mengambil mangga dari tetangganya. Ia sudah lama mengincar mangga tersebut. Tetapi, tentu ia tidak mau meminta dari tetangganya yang terkenal kikir itu. Ia pun mencari ide untuk memiliki satu atau dua buah mangga yang menggiurkan itu.

Baca Juga:  Mencari Sinar Matahari

Suatu hari, ia menemukan ide dimana ia dapat memanfaatkan tangga yang dimilikinya. Kebetulan, tangga itu sudah lama tidak ia gunakan. Jadi dia memutuskan untuk menggunakan tangga itu supaya mangga bisa ia dapatkan.

Tetapi, semudah itukah mengambil mangga dengan tangga? Pastinya tidak. Tidak mungkin tetangga pemilik mangga tidak mengetahui gerak gerik Nasruddin, apalagi ia akan menggunakan benda yang besar untuk memanjat.

Nasruddin sendiri bukan tipe orang yang mudah putus asa. Niatannya adalah mencoba, meski nantinya berhasil atau tidak. Setelah ia mengendap-endap, ia berhasil memasuki pekarangan tetangga. Ia pun menaiki tangga secara pelan-pelan sembari celingukan melihat keadaan. Setelah ia rasa tidak ada siapapun yang melihat, ia mulai mengulurkan tangan mengambil mangga paling besar.

Baca Juga:  Kelas Cerdas

“Hai, Nasruddin, kamu ngapain,” teriak si tetangga. Untung saja si Nasruddin yang kaget tidak sampai jatuh. Tapi dasar si cerdik, Nasruddin menjawab, “Tangga ini mau aku jual. Makanya aku mau coba dulu. Siapa tahu tangga ini memiliki cacat atau tidak berfungsi, jadi aku periksa dulu dengan cara memanjat.

Jawaban cerdik Nasruddin ternyata tak membuat si tetangga langsung percaya. Tetapi jawaban si tetangga tersebut juga tidak masuk akal. “Nasruddin bodoh, mana bisa kamu jual tangga ke pohon mangga,” katanya.

Nasruddin masih terus berkilah, “Siapa bilang, tangga juga bisa dijual dimana saja, meski ke pohon mangga.”