Dunia Akan Kiamat

Humor Sufi 8

Nasruddin Hoja kini menjadi seorang sufi yang terkenal akan kearifannya. Sebelumnya dia menjadi salah satu pelajar yang menimba ilmu di kota Ak Shehir. Selain sibuk dengan kegiatan belajar, di kota itu Nasruddin memiliki seekor peliharaan yakni kambing.

Lelaki itu memang sangat menyukai hewan peliharaan. Di kota kelahirannya Sivri Hisar, ia juga memelihara seekor keledai di rumahnya. Hewan yang sering ia tunggangi saat akan bepergian.

Pada suatu hari teman-teman pelajar Nasruddin datang berkunjung ke rumahnya. Mereka juga bertemu dengan seekor kambing yang dipelihara Nasruddin. Sebab hewan bertanduk itu tengah berada di sisi rumah Nasruddin. Sebuah tali kekang melingkari leher kambing itu, sedangkan ujung tali lainnya terikat kuat di batang pohon.

Baca Juga:  Cincin Hilang

Salah satu teman Nasruddin memandangi hewan berbulu itu, kemudian berkata, “Kambing punyamu hebat sekali. Gemuk dan sehat juga. Bagaimana kalau besok kita berpesta, makan daging kambing ini bersama-sama?” Pemuda itu menatap penuh minat hewan yang tengah mengunyah rumput itu.

Mendengar perkataan temannya itu, Nasruddin coba mengelak. “Kambingku ini tidak begitu gemuk kok,” jawabnya.

Bagaimana pun Nasruddin sangat menyayangi hewan peliharaannya jika harus disembelih. Dia bahkan tidak pernah punya niatan menyembelihnya saat membeli kambing itu di pasar hewan. Dia hanya menginginkannya untuk dirawat.

Teman Nasruddin yang lain pun ikut menimpali, “Tapi apa kamu tidak dengar bahwa besok akan kiamat dan kambingmu ini tidak akan bertambah gemuk lagi?”

Nasruddin merasa kesal mendengar perkataan teman-temannya yang seperti memaksa. “Baiklah kalau begitu, ayo besok kita pergi tamasya ke pantai bersama-sama dan makan daging kambingku ini bersama-sama juga,” katanya lantang.

Baca Juga:  Cara Menangani Orang Gila

Teman-teman Nasruddin pun kegirangan. Keesokan harinya mereka benar-benar berangkat. Hingga tibalah di tepi pantai, mereka melepas baju dan mulai berenang.

Ketika teman-temannya itu sedang berenang, Nasruddin diam-diam mengambil baju-baju itu dan dibawanya agak jauh dari bibir pantai.

Lelaki itu menyembelih kambingnya, ia kuliti, kemudian membakar baju para temannya untuk memanggang daging kambing itu.

Selesai berenang, teman-temannya kebingungan mencari baju. “Kemana baju kami, Nasruddin?” tanya mereka.

“Oh!” katanya. “Aku sudah membakarnya untuk memanggang daging kambing itu. Toh kalian sudah tidak butuh lagi karena kata kalian, nanti sore dunia akan kiamat.”