Hukuman Untuk Tuan Kadi

Cerita Lucu Abu Nawas 3

Suatu sore saat Abu Nawas tengah mengajar para muridnya, datanglah dua tamu menghampirinya. Mereka adalah wanita penjual kahwa dan pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua berucap beberapa patah kata yang kemudian dilanjutkan pemuda Mesir. Mendengar pengaduan kedua tamu tersebut, Abu Nawas kemudian menyuruh para muridnya untuk menutup kitab dan pulang. Ia juga berpesan agar murid-muridnya datang kerumahnya di malam hari bersama teman-teman yang lain. Uniknya, Abu Nawas juga menyuruh mereka untuk membawa penggali, cangkul, martil, kapak dan batu.

Meskipun merasa heran, akan tetapi murid-murid Abu Nawas sangat patuh dan yakin bahwa gurunya akan selalu berada di pihak yang benar serta memberi kejutan.

Di malam harinya, mereka pun datang menghampiri Abu Nawas dengan berbagai peralatan yang sudah disebutkan.

Baca Juga:  Memindahkan Istana

Abu Nawas menyuruh para murid tersebut untuk merusak rumah baru Tuan Kadi. Jika pun ada yang bertanya ataupun menghalangi aksi mereka, Abu Nawas menuturkan untuk mengatakan bahwa niat merusak rumah Tuan Kadi adalah atas suruhannya. Bahkan jika ada yang ingin melempar mereka pun, Abu Nawas malah menyuruh mereka untuk melempari dengan batu.

Mendengar penuturan gurunya tersebut, para murid bergegas menuju rumah Tuan Kadi sembari melaksanakan demonstran dan menghancurkan rumah baru Tuan Kadi.

Aksi tersebut berhasil dilakukan hingga membuat Tuan Kadi geram. Mengetahui bahwa Abu Nawaslah sosok dibalik semua ini, akhirnya ia mengadukan Abu Nawas kepada Baginda Raja.

Dipaggillah Abu Nawas untuk menghadap Baginda Raja. Tanpa takut Abu Nawas pun datang dan menjelaskan semuanya.

Ternyata perlakuan Abu Nawas tersebut bukan tanpa sebab, ia mengatakan bahwa Tuan Kadi telah lebih dulu berbuat hal yang sama. Tuan Kadi merebut harta pemuda Mesir yang datang ke Baghdad dengan tujuan berdagang.

Baca Juga:  Tamparan Untuk Raja

Tuan Kadi merampas semua harta kekayaan pemuda Mesir tersebut dengan alasan telah bermimpi bahwa ia menikahkan gadisnya dengan pemuda Mesir. Dalam mimpinya pemuda tersebut memberikan mahar yang sangat banyak, hingga akhirnya dimintalah oleh Tuan Kadi. Tentu saja perlakuan Tuan Kadi tersebut tidak berdasarkan hukum.

Atas perbuatannya tersebut, Baginda Raja sangat murka dan akhirnya menghukum Tuan Kadi. Jabatannya pun dilepas serta harta kekayaan yang dimilikinya diberikan pada pemuda Mesir. Beruntung pemuda Mesir bisa mendapatkan kembali hak miliknya sehingga bisa membalas budi wanita tua penjual kahwa yang dulu menolongnya.