Kamu pasti sering mendapatkan berbagai cerita lucu yang masuk ke dalam chat group di ponselmu. Kemajuan media komunikasi saat ini memang sangat memungkinkan siapa saja berbagi hal-hal menarik, termasuk kisah yang jenaka dan membuat kamu tertawa geli.
Setiap waktu, ada saja humor yang dibagikan oleh anggota grup. Tanpa kamu sadari, tulisan itu sudah berputar-putar di dunia maya selama bertahun-tahun. Kamu juga tidak tahu apakah tulisan itu sekadar hasil forward dari grup sebelah atau asli buatan temanmu. Tak ada yang peduli. Selama cerita itu lucu, minimal bisa membuat senyum, siapa saja bisa menerimanya.
Humor yang sedang naik daun bisa muncul di dua atau lebih grup yang kamu ikuti, dengan pengirim yang berbeda. Namun, sebuah cerita yang super lucu bisa terus eksis sampai kamu bisa mendapatkannya beberapa kali di waktu yang berbeda.
Apakah Kamu Sedang Penasaran Bagaimana Cara Menulis Cerita Lucu Seperti Itu?
Semua tulisan selalu berawal dari sebuah ide, termasuk kisah lucu. Ide itu layaknya sebuah benih yang bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang kamu harapkan.
Kalau benih itu mau kamu besarkan menjadi sebuah cerita lucu, tentu kamu harus memupuk dan menyiraminya dengan kreativitas yang mengarah ke humor. Namun, kembali lagi, semua itu berawal dari sebuah ide. Kadang kisah kocak yang berhasil, justru diangkat dari ide-ide yang sederhana dan sangat dekat dengan pembaca.
Jadi, sebelum mencari cara menulis cerita lucu, kamu harus mengetahui cara untuk menemukan idenya terlebih dahulu.
Nah Sekarang, Mudahkah Mendapatkan Ide untuk Tulisan Cerita Lucu Hasil Karya Sendiri?
Ya. Cukup mudah, mengingat sumber ide itu tersebar begitu saja di sekitarmu. Begitu dekatnya sampai-sampai tidak tampak.
Untuk mengawali menulis cerita yang lucu, kamu tidak harus mendapatkan sesuatu yang lucu. Hal yang seperti itu sudah memiliki kadar kelucuan yang matang sehingga tak mudah untuk dibentuk menjadi sesuatu yang lebih lucu.
Jika bukan sesuatu yang lucu, sumber ide itu bisa memiliki rasa yang lain. Sumber ide itu bisa sesuatu yang menyenangkan, menyedihkan, menyeramkan, bahkan sesuatu yang tidak ada rasanya atau netral. Artinya, sumber ide itu benar-benar bisa berbentuk apa saja yang ada di sekitarmu.
Formulanya seperti ini:
Sumber ide –> ide –> cerita lucu
-
Mempersiapkan Diri untuk Datangnya Ide
Untuk mulai mencari ide, mari persiapkan diri terlebih dahulu. Seperti yang sudah disampaikan tadi, sumber ide bisa berbentuk apa saja. Tidak hanya itu, datangnya juga bisa sewaktu-waktu. Jadi, untuk memudahkanmu mendapatkan ide, cobalah untuk melakukan hal ini.
a. Relaks
Pikiran yang tegang tidak akan mendapatkan apa-apa. Kalau kamu sedang punya masalah dan stres, kamu akan cenderung menggunakan pikiran untuk menyelesaikan masalahmu. Mana ada tempat untuk ide kalau begitu?
Jadi, tenangkan pikiranmu. Cobalah untuk santai dan membuat dirimu senyaman mungkin. Gunakan waktumu tanpa buru-buru. Hal ini akan membuat pikiranmu lebih lega dan terbuka.
b. Berpikiran Terbuka dan Tanggap
Dengan pikiran yang terbuka, kamu akan mampu menyerap berbagai informasi yang ada di sekitarmu. Saat sedang berada di jalan, menonton televisi, mengobrol dengan teman, membeli makanan, hal apapun yang kamu lakukan setiap hari bisa membantumu untuk mendapatkan ide. Ketika kamu tidak bersiap diri menemukan ide itu, semuanya hanya akan terlewat begitu saja.
Sebagai contoh, saat kamu sedang mengendarai motor, tidak sengaja kamu melihat ada pengguna jalan lain yang sedang kena tilang. Kejadian itu biasa saja, bukan? Kamu bisa menjadikan itu sebagai tulisan lucu kalau kamu mau. Hal-hal biasa ini akan bermunculan setiap saat. Jika kamu tanggap, kamu akan bisa mendapatkan banyak ide.
-
Mengenal Sumber Ide untuk Cerita Lucu
Tak kenal maka tak sayang, Tidak hanya pacar, kamu juga harus bisa mengenal dari mana ide-ide itu berasal agar semakin mudah mendapatkannya. Ide-ide ini tidak hanya bisa kamu pakai untuk tulisan lucu, tetap juga untuk karya lainnya, seperti meme bahkan stand up comedy.
Ide cerita lucu bisa berasal dari yang paling dekat, yaitu diri sendiri. Kemudian juga bisa berasal dari apa yang ada di sekitarmu, seperti orang, tempat, situasi, peristiwa, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga bisa mengambil ide dari sesuatu yang sedang banyak dibicarakan orang atau tren. Untuk lebih detailnya, simak penjelasan berikut.
a. Ide dari Diri Sendiri
Semua selalu dimulai dari diri sendiri. Tanpa kamu sadari, kamu bisa menjadikan apa yang ada dalam dirimu sebagai inspirasi untuk menulis cerita lucu. Cobalah lebih memperhatikan tingkah lakumu setiap hari. Apakah kamu sering bangun kesiangan? Apakah kamu menghabiskan waktu lama di kamar mandi? Apakah kamu suka makan apa saja?
Kamu tentu mengetahui setiap seluk beluk yang ada di dirimu, termasuk yang paling rahasia dan tak semua orang tahu. Apakah kamu suka mengupil? Apakah kamu suka iseng PDKT dengan cewek kelas sebelah? Apakah kamu punya cita-cita jadi presiden?
b. Ide dari Orang Lain
Orang lain juga sangat bisa menjadi sumber inspirasimu. Ide itu bisa berasal dari orang yang terdekat seperti keluarga, pasangan, teman sekolah, rekan kerja, tetangga, hingga orang yang sama sekali tidak kamu kenal.
Ingatlah bahwa setiap individu itu unik. Dengan memperhatikan orang lain, kamu akan membuka wawasanmu karena apa yang tidak aneh mereka lakukan mungkin aneh bagi dirimu. Ini bisa jadi ide. Namun, kamu juga bisa mengambil ide dari hal-hal yang lazim seperti tetanggamu suka pelihara burung, temanmu selalu menghabiskan waktu untuk telepon pacarnya, atau papa mamamu suka saling manja kalau sedang berduaan.
c. Ide dari Lingkungan
Terlepas dari manusia, apa saja bisa kamu jadikan sumber ide. Tanaman, hewan, benda, tempat, cuaca, peristiwa, situasi, apapun bisa kamu jadikan sesuatu untuk membangun cerita.
Misalnya, setiap hari kamu berangkat kerja naik metromini. Kamu sangat ingat bagaimana sumpeknya suasana di dalam angkutan umum itu. Sebuah percakapan antara seorang penumpang dengan kondektur pun terjadi. Nah, sebuah ide!
Contoh lain lagi, sekarang sedang musim hujan. Lingkungan rumahmu sudah biasa kebanjiran setiap tahun. Sebelum hujan turun, kamu mau melakukan antisipasi dengan melakukan sesuatu. Sebuah ide lagi!
d. Ide dari Isu dan Tren
Ketiga sumber di atas sangat lekat dengan dirimu sehingga kadang tidak semua orang mendapatkan gambaran tentang situasi sebenarnya. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas, kamu bisa menggunakan isu publik atau hal-hal yang sedang menjadi tren saat ini.
“Om, Telolet, Om!” Fenomena anak kecil minta dibunyikan klakson khas bus pariwisata ini sudah merambah ke banyak tempat. Kamu bisa menjadikan peristiwa ini sebagai ide.
Harga BBM naik? Harga sembako naik? Harga rokok naik? Isu-isu yang sedang terjadi di negara kita pun bisa kamu gunakan. Meskipun aslinya membuat miris, kamu bisa menjadikan isu ini menjadi sesuatu yang sangat kocak.
-
Mencari Ide untuk Cerita Lucu
Setelah memahami dari mana semua ide cerita lucu itu berasal, sedikit banyak kamu pasti sudah memahami apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan ide itu. Namun, agar lebih jelasnya, mari simak berbagai cara mencari ide cerita lucu sebagai berikut.
a. Lakukan Refleksi
Mengapa harus mencari yang jauh kalau ada yang dekat? Mulailah untuk memperhatikan yang ada di dekatmu. Selain demi mendapatkan ide, cara ini juga sangat bermanfaat untuk membuatmu lebih aware dengan lingkunganmu sendiri. Inilah salah satu sebab mengapa komedian itu lebih peka dengan apa yang ada di sekitarnya.
b. Jalan-Jalan
Jangan berdiam sendiri saja di rumah. Perluas wawasanmu dengan menyerap informasi yang ada di tempat lain. Kamu tidak akan mengetahui apa saja kehidupan di pasar kalau kamu tidak pernah ke pasar sama sekali.
Dengan jalan-jalan, artinya kamu sedang melakukan riset lapangan, sehingga tulisanmu nanti akan terasa lebih nyata. Informasi yang kamu dapatkan dari kelima panca indera akan sangat bermanfaat untuk memperkaya tulisanmu nanti.
c. Banyak Bergaul
Teman boleh banyak, tapi jangan hanya di dunia maya. Perluas jaringan pertemananmu agar kamu mendapatkan lebih banyak dari semua usaha yang kamu lakukan sendiri.
Dengan melakukan percakapan bersama teman-temanmu, kamu bisa saja mendapatkan cerita-cerita lucu dari mereka, informasi mengenai tempat-tempat yang belum pernah kamu kunjungi, tingkah laku temanmu yang aneh-aneh, atau bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.
Anggaplah kawan sebagai perpanjangan tangan untuk mencapai hal-hal yang belum tentu bisa kamu dapatkan sendiri. Selain itu, dengan bantuan mereka pun kamu bisa lebih tahu apa yang lucu dan tidak bagi mereka.
d. Ikuti Grup Apa Saja
Apa maksudnya? Setiap grup biasanya mengusung visi yang berbeda-beda. Artinya, guyonan yang bisa mereka terima pun kadang berbeda. Misalnya, kamu punya grup teman sekolah yang orangnya alim, grup teman kuliah yang orangnya vulgar, ada juga grup teman kerja yang obrolannya sangat high-tech. Dari ketiga macam grup ini saja, kamu bisa mendapatkan model cerita lucu yang berbeda dan itu sangat bermanfaat untuk memperkaya perbendaharaan humormu.
Hal ini juga berfungsi sebaliknya. Ketika kamu mau mengirim cerita lucu, pastikan kamu mengirim ke tempat yang tepat. Jangan salah kirim yang menyebabkan kamu terlihat cemen atau malah menyinggung anggota yang lain.
e. Rajin Baca dan Tonton Berita
Nah, biar kamu selalu up to date, jangan suka chatting-an melulu. Mulailah untuk rajin membaca atau menonton berita yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Meskipun isinya serius, menggunakan media massa ini adalah salah satu cara mencari ide cerita lucu yang bisa kamu andalkan. Tanpa harus ke mana-mana, pengetahuanmu sudah bisa mencapai tempat yang jauh.
Media sosial sudah berada di zaman Facebook dan Instagram, sementara humormu masih bicara Friendster. Ini sudah sangat ketinggalan jaman, meskipun sebenarnya lucu dengan konteks yang lain. Sadarlah bahwa waktu terus berjalan. Ada hal yang tak lekang oleh waktu, tapi juga ada yang terus berubah seiring berjalannya waktu.
Akhirnya, setelah kamu mampu mendapatkan ide untuk menulis cerita lucu, sekarang kamu tinggal belajar bagaimana cara menulis cerita lucu dari ide-ide itu. Bukan hanya untuk humor singkat yang bisa kamu bagikan di media sosial, tetapi juga untuk sesuatu yang lebih besar, seperti novel atau naskah komedi misalnya. Mulailah dari sekarang.