Kumpulan 15 Lawakan Garing Terlucu     

Humor tidak pernah mati ditelan jaman, setiap humor yang berkualitas tentunya akan bisa diterima oleh semua kalangan. Bahkan sebuah kumpulan lawak saja ketika disampaikan dengan benar, bisa menjadi pertunjukkan yang elegan.

Tidak harus dalam pertunjukkan yang besar, dalam suasana santai saat ngobrol juga bisa menjadi momen yang tepat untuk menyampaikannya. Humor atau cerita lucu ini akan menjadi pencair suasana dan membuat kedekatan menjadi semakin hangat karena adanya tawa dalam obrolan tersebut.

Memang, lawakan bisa mempererat sebuah hubungan. Kita tidak akan bosan saat sedang berkumpul jika ada sesuatu yang lucu dan bisa untuk ditertawakan bersama tanpa harus merendahkan orang lain.

*Poin terakhir ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan loh.

Lawakan Dokter Gigi

Lawakan

Ada banyak lawakan yang beredar di internet sekarang ini. Mulai dari yang singkat sampai yang panjang semua ada. Tentunya ini sangat bermanfaat untuk mengurangi stress ketika kita tengah mengerjakan tugas. Bisa dikatakan sebagai selingan agar otak tidak penat alias sebagai relaksasi otak.

Nah, diantara berbagai macam lawakan yang ada, kali ini akan kita bahas dan tuliskan sebuah lawakan singkat tentang tarif dokter gigi yang cukup mahal. Kira-kira bagaimana isi dari lawakan tersebut? Simak ceritanya dibawah ini!

Dokter gigi yang sangat mahal

Ada seorang ibu yang memiliki dokter gigi langganan untuk anaknya. Hari ini adalah jadwal si anak mendapat perawatan gigi dari sang dokter. Seperti biasanya, sepulang sekolah sang ibu menjemput anaknya lantas membawanya ke klinik praktek dokter gigi tersebut. Karena sudah langganan, jadi sang ibu telah membuat janji terlebih dulu. Ini lebih efesien waktu karena dengan ini sang ibu dan anak tidak perlu lagi mengambil nomor antrian dan lebih cepat pula mendapat giliran.

Ketika sang ibu dan anak tiba di klinik, ketika itu ada 4 orang yang tengah mengantri. Setelah menunggu beberapa saat, nama sang anak pun dipanggil. Ketika anaknya masuk ke ruang perawatan, sang ibupun keluar untuk membelikan makanan dan minuman untuk anaknya.

Selang beberapa saat perawatan gigi anaknya sudah selesai dan waktunya untuk membayar biaya perawatan. Namun ketika diberi nota, sang ibu nampak sangat kaget. Lantas diapun bertanya langsung ke dokter gigi langganannya.

Ibu : Dokter, ini biaya perawatan anak saya kok sangat mahal sekali bagaimana? Padahal biasanya tidak.

Dokter : Apakah iya bu? Sini saya liat notanya!

Ibu : Iya pak dokter, biasanya biaya perawatan gigi anak saya hanya 100ribu Rupiah saja, namun ini kok sampai 500ribu Rupiah ya pak. Mahal sekali, apakah ada masalah dengan gigi anak saya?

Dokter : Ouwh tidak bu, tidak ada masalah serius dengan gigi anak ibu.

Ibu : Lalu kenapa pak?

Dokter : Ini karena tadi ketika saya melakukan melakukan perawatan ke anak ibu, anak ibu menjerit sekeras-kerasnya dan terus-terusan. Hasilya 4 pasien saya yang tadinya mengantri jadi ketakutan dan tidak jadi berobat. Itulah alasan kenapa harganya jadi berbeda bu.

Lawak Lucu yang Melanggar Norma

Lawak-Lucu-yang-Melanggar-Norma

Hari-hari ini, banyaknya cerita lawak lucu yang bisa Anda baca sendiri maupun Anda bacakan kepada anak Anda tidak lagi sulit dicari. Banyaknya pilihan cerita lawak lucu yang tersedia di internet  membuat Anda bisa memilih sendiri cerita seperti apa yang Anda sukai. Cerita di bawah adalah salah satu contohnya.

Di suatu siang bolong di kota yang sibuk dan padat, seorang wanita baru saja turun dari bus di Jalan Sudirman. Usianya kira-kira sekitar 25 tahun keatas. Karena ia cantik, tidak jarang ia menjadi pusat perhatian masyarakat. Terutama para lelaki. Siang ini pun begitu. Bahkan sebelum ia turun dari bus, seluruh pasang mata tertuju padanya.

Perempuan itu merasa sedikit risih dan bingung, memang sih biasanya ia menjadi pusat perhatian, namun tidak segitunya. Benar-benar, semua orang mengamatinya bahkan dari jauh. Perempuan itu pun tidak merasa dandan terlalu menor atau terlihat aneh. Maka dengan perasaan ganjil, ia tetap berjalan menuju tempat tujuannya.

Perempuan itu sendiri merasa telah melupakan sesuatu. Tapi apa, ya? Perasaannya tidak begitu enak. Sepertinya, ia telah melupakan sesuatu yang sangat penting yang tadinya ada di bus. Tasnya ternyata masih ia bawa, yang tadinya ia kira tertinggal.

Beberapa orang mulai tertawa, ibu-ibu yang sudah berumur menatapnya sambil geleng-geleng kepala seolah sedang jijik melihatnya. Ada apa ini sebenarnya? Perempuan itu semakin tidak paham. Belum lagi para lelaki yang mulai bersiul nakal ketika ia lewat.

Ternyata tidak berapa lama kemudian seorang polisi datang untuk menegur dia. Wanita itu baru sadar, ternyata salah satu bagian dadanya benar-benar terbuka dan itulah yang mengundang perhatian masyarakat.

“Hei, Nona!” tegur polisi itu. “Anda sudah melanggar hukum norma dengan pakaian Anda yang seperti itu! Anda saya tangkap karena melanggar norma susila di tempat umum!”

Perempuan itu melirik ke arah kemejanya yang ternyata terbuka dan menunjukkan sebelah buah dadanya. Kemudian perempuan yang sangat kaget itu refleks menjerit dan berlari ke arah ia turun dari bus tadi. “Astaga, bayiku ketinggalan!!”

Begitulah cerita lawak lucu barusan. Meskipun terkesan sedikit mustahil untuk terjadi, setidaknya cerita tersebut bisa membuat pembaca tertawa.

Lawakan Lucu Kok Masih Kenal

Bapak-Pendeta

Pemuka agama identik dengan kebaikan hati mereka dan kebijaksanaannya. Namun, siapa bilang mereka tidak bisa melucu? Justru tokoh utama dalam lawakan lucu ini adalah dua pemuka agama yang mana mereka adalah pendeta. Langsung saja, simak aksi lucu yang mereka lakukan pada cerita lawakan lucu di bawah ini.

Bulan ini adalah musim liburan, tepatnya setelah hari raya Natal. Dua orang pendeta ternama dari dua gereja yang berbeda pergi berlibur bersama ke Hawaii. Kali ini, mereka tidak ingin dikenali oleh orang, karena itu mereka tidak akan mengenakan pakaian yang dapat mengidentifikasikan mereka sebagai para pendeta.

Di bandara ternyata masih aman, karena tidak ada sama sekali yang mengenali mereka. Perjalanan di pesawat terasa amat lancar, nyaman dan sesuai dengan rencana. Akhirnya setelah menempuh beberapa jam perjalanan di dalam pesawat, mereka mendarat juga.

Sesampainya di sana, segera saja kedua pendeta itu langsung berbelanja celana pendek, kaus, sandal, dan kaca mata hitam. Dijamin, tidak akan ada yang mengenali mereka. Setelah beristirahat di hotel tempat mereka akan bermalam selama beberapa hari tersebut, barulah esok harinya mereka berlibur ke sebuah pantai.

Dandanan mereka mirip layaknya turis-turis asing lainnya. Kedua pendeta itu bersantai di kursi pantai, menikmati minuman yang segar, sinar matahari yang membarakar kulit dan juga pemandangan yang indah.

Tak disangka, beberapa menit kemudian, seorang gadis berambut pirang dengan bikini super ketat datang menghampiri mereka. Kedua pendeta yang bingung itu tidak melakukan apa-apa selain menatap gadis itu. kemudian gadis itu berkata dan tersenyum. “Selamat pagi, para bapak pendeta.” Lalu dengan santainya ia melenggang pergi.

Pendeta-pendeta itu langsung heran. Apakah wanita itu jemaat sehingga dengan cepat mengenali mereka? Padahal mereka sudah berusaha untuk tampil sangat berbeda. Akhirnya mereka berbelanja lagi barang-barang yang menandakan bahwa mereka turis dan kembali ke pantai tersebut.

Lagi-lagi, si pirang yang sama dan tetap memakai bikini, menyapa mereka lagi seperti kemarin. Kemudian setelah itu ia pergi menjauh.

Namun sebelum itu, salah satu pendeta memanggilnya. “Tunggu sebentar, nona muda. Benar kami pendeta dan kami bangga. Tapi bagaimana Anda mengenali kami?”

“Astaga, tidakkah Anda mengenaliku? Aku suster Angela!”

Tidak disangka bukan, ternyata wanita yang selalu menyapa mereka adalah seorang biarawati. Hahaha, ada-ada saja ide lawakan lucu barusan.

Lawakan Lucu Banget Sampai Lupa Dimana Rumah

Lupa-Dimana-Rumahnya

Cerita lawakan lucu banget biasanya dikarang oleh orang Indonesia dan berlokasi di Indonesia juga. Namun berbeda dengan cerita yang satu ini. Lawakan lucu banget pada kesempatan kali ini mengambil latar belakang di Australia. Cerita ini cocok untuk dibaca oleh Anda yang sedang membutuhkan hiburan dalam bentuk cerita pendek.

Di siang bolong pada hari Senin, keadaan kota tetap berlangsung seperti biasa. Padat dan sibuk. Orang-orang berlalu lalang melakukan aktivitas mereka masing-masing tanpa mempedulikan satu sama lain. Orang tunawisma bukan sesuatu yang baru lagi di sini. Mereka biasanya terduduk di depan toko meminta uang pada mereka yang mengasihani.

Begitu juga dengan seseorang yang diduga tunawisma di pojok jalan dekat sebuah toko. Beliau adalah seorang kakek-kakek yang kurang lebih usianya sudah di atas 70 tahun. Seperti tunawisma lainnya, ia duduk sambil menangis. Tidak ada yang peduli dengannya, karena orang-orang berpikir ia adalah tunawisma biasa yang menunggu belas kasihan.

Untungnya, tiba-tiba seorang polisi yang sedang beristirahat dan mencari makan lewat dan melintas di depan kakek tua itu. Karena merasa kasihan, polisi itu menghampiri sang kakek. Mungkin dia lapar, begitu pikir polisi tersebut. Kemudian polisi itu bertanya pada kakek tersebut.

“Kek, kenapa kakek menangis? Apakah kakek kelaparan? Saya bisa membelikan makan siang untuk kakek,” kata polisi tersebut.

Tapi ternyata kakek itu menggelengkan kepalanya sambil tetap menangis. “Aku mempunyai seorang istri yang cantik sekali dan masih berumur 25 tahun, ia berambut pirang, seksi, sangat mencintai saya, dan ia kini sedang menantikan saya di rumah,” isak kakek tersebut.

Lantas polisi itu dibuat bingung. Lalu apa yang membuat kakek ini menangis? Ia tadinya sudah berpikir bahwa si kakek adalah seorang tunawisma. Kemudian meskipun bingung polisi itu bertanya lagi. “Lalu apa masalahnya? Bukankah itu hal yang bagus? Kenapa kakek jadi sedih?”

Kakek itu menjawab dengan tangisannya yang semakin keras. “Masalahnya Pak Polisi, saya lupa di mana rumah saya!!”

Ternyata tak terduga sekali kisah si kakek dalam lawakan lucu banget ini. Lucunya, ia bukan seorang tunawisma, melainkan lupa dimana rumahnya berada.

Lawakan Terlucu Yang Satu Pencipta Lagunya

Burung-Kakak-Tua

Lawakan terlucu kini sudah tersedia dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari film, video pendek, cerita pendek. Lawakan terlucu biasanya disukai oleh orang-orang karena alur ceritanya yang sering kali tidak terduga dan tingkah laku tokohnya yang kocak.

Berbentuk cerita pendek, lawakan terlucu kali ini mengambil latar belakang sebuah pasar yang selalu ramai pengunjung. Simak ceritanya berikut.

Hari Sabtu pagi, sebuah pasar pagi di kota besar sedang ramai-ramainya. Jelas saja, sebagian besar orang tidak masuk bekerja hari ini dan memilih belanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pasar utama di kota itu tidak hanya menjual bahan makanan saja, tapi ada juga pakaian, bahkan sampai penjual hewan.

Karena kelengkapannya itulah, pasar itu tidak pernah sepi. Hari ini seorang pemuda hendak mencari burung di pasar tersebut. Setelah lama sekali mencari berkeliling pasar, akhirnya ia menemukan seorang yang menjual burung. Tampaknya, ia sedang sepi pelanggan atau baru saja buka.

Pemuda itu menghampiri toko tersebut dan melihat-lihat jenis burung apa saja yang dijual di sana. Hmm, cukup lengkap, begitu pikirnya. Pada awalnya ia ingin membeli burung merpati, tapi ada hal lain yang menarik perhatiannya. Yaitu burung kakak tua yang dijual. Ada 2 burung kakak tua yang bersebelahan, tapi mereka mempunyai perbedaan yang sangat mencolok.

Tampaknya, satu burung suka bernyanyi sementara burung satunya hanya diam saja dan tak bersuara. Kemudian setelah mengamati kedua kakak tua itu cukup lama pemuda bertanya kepada sang bapak penjual yang sedang duduk santai.

“Harga burung kakak tua ini berapa ya, Mas?” tanyanya sopan.

“Burung kakak tua yang mana?”

“Lho, memangnya harganya tidak sama?”

“Itu kan ada 2 burung kakak tua. Yang suka menyanyi harganya cuma 500.000 rupiah, tapi kalau yang diam itu harganya 1.000.000 rupiah dik.”

Pemuda itu heran karena ternyata yang suka menyanyi harganya lebih murah. Jadi dia bertanya lagi. “Lho, kok yang suka nyanyi harganya lebih murah dari yang hanya diam saja?”

“Yahh… jelas beda. Kan yang harganya 1.000.000 itu yang menciptakan lagunya dik!” jawab penjual itu santai.

Ternyata zaman sekarang, kakak tua pun bisa menciptakan lagu layaknya manusia. Memang ide untuk lawakan terlucu ini unik sekali.

Lawakan Paling Lucu Emang Kamu aja yang Punya kakek

Lawakan-paling-lucu

Sebuah lawakan paling lucu ini dimulai dari seorang penjual topi yang nampak berjalan dengan santai melintasi hutan. Kala itu cuacanya cukup panas hingga kemudian dia memutuskan untuk berhenti untuk beristirahat tepat dibawah pohon yang cukup rindang dan besar. Sebelum dia beristirahat, dirinya menaruh keranjang berisi barang dagangannya, topi, didekatnya.

Setelah sekian lama sang pedagang topi terlelap, dia kemudian terbangun oleh suara ribut disekitarnya. Satu hal yang dia ketahui yakni topi dagangannya hilang semuanya. Setelah itu dirinya mendengar suara monyet yang ribut dari atas pohon. Ketika dia mendongakkan kepalanya, dilihatnya pohon tersebut penuh dengan monyet bertopi.

Dalam lawakan paling lucu ini penjual topi kemudian berpikir keras bagaimana caranya agar para monyet menyerahkan kembali topi-topi tersebut kepadanya. Dirinya berpikir sambil menggaruk kepala, dan ternyata para monyet menirukannya. Dirinya kemudian mengipaskan topinya ke wajahnya sendiri, dan para monyetpun menirukannya.

Aha! Dengan ini aku dapat ide! Teriak pedagang topi.

Setelah itu sang pedagang topi pun membuang topinya ke tanah yang kemudian diikuti oleh para monyet itu. Setelah para monyet melemparkan topi tersebut, segera pedagang topi mengumpulkannya dan melanjutkan perjalanan.

Setelah berpuluh tahun lamanya, cucu dari penjual topi pun meneruskan bisnis sang kakek sebagai pedagang topi. Dirinyapun telah mendengar cerita tersebut dari kakeknya.

Suatu hari, tiba-tiba kejadian yang sama persis menimpa sang cucu. Ketika itu udara panas dan ia beristirahat sejenak dibawah pohon. Ketika dia terbangun, dirinya mendapati jika topi-topinya sedang dimainkan monyet yang berada tepat diatas pohon. Sesuai dengan cerita sang kakek, sang cucu pun mulai menirukan apa yang sang kakek katakan mulai dari menggaruk kepala, sampai melempar topi.

Diawal, para monyet masih menirukan gerakan pedagang topi, namun ketika sang cucu melempar topi, para monyet malah memegangi topi tersebut sangat erat. Lantas seekor monyet turun dan berkata pada cucu sang pedagang topi, “emangnya elo aja yang punya kakek”

Bagaimana? lawakan paling lucu ini memang bisa membuat kamu tertawa kan?

Lawakan Receh Nggak Ada Hiu

Crocodile

Lawakan receh adalah lawakan yang disukai sebagian orang. Kenapa hanya sebagian? Karena memang sesuatu yang berbau receh hanya dianggap lucu oleh orang-orang tertentu. Meski begitu, biasanya lawakan receh mempunyai kelucuannya sendiri.

Kisah di bawah ini dengan tema lawakan receh ini mengambil sudut pandang orang pertama. Tidak perlu lama-lama, langsung dimulai saja ceritanya.

Musim liburan kali ini cukup panjang, jadi saya dan salah satu teman saya memutuskan untuk berlibur ke luar negeri yaitu Afrika. Kami sudah menabung lama sekali untuk berlibur ke sini, terutama untuk ke sungai Zambezi Mozambique yang terkenal. Maka akhirnya pada hari pertama liburan kami langsung berangkat ke sana.

Singkat cerita, setelah mengurus perihal penginapan dan hal-hal lainnya, langsung saja kami berdua pergi berenang di sungai itu, Zambezi Mozambique. Ternyata di sana tempatnya tidak begitu ramai. Yang saya lihat di sana hanya sebuah keluarga dan seorang anak laki-laki yang tengah memancing. Nampaknya anak itu warga asli melihat fisiknya yang seperti orang Afrika asli.

Saya dan teman saya yang ingin berenang takut akan adanya hiu di sungai tersebut, jadi kami memutuskan untuk bertanya pada anak laki-laki itu. Seharusnya sih ia tahu mengingat dirinya sepertinya adalah warga asli.

“Hei, apakah ada hiu di sekitar sungai ini?” kami bertanya. Anak itu kemudian menggeleng dan menjawab “Tidak.”

Saya dan teman saya menghela napas lega karena kami bisa berenang di sini tanpa perlu waspada dan takut akan hewan buas itu. Kami terjun dan mulai berenang menikmati segarnya sungai.

Tapi saya tiba-tiba merasa ganjil dan tetap kurang percaya dengan bocah tersebut. Jadi saya mengajak teman saya untuk naik kembali setelah beberapa menit berenang. Teman saya sempat marah-marah namun saya tidak mempedulikannya. Lagi, saya bertanya pada anak itu. Sekadar meyakinkan apabila benar-benar tidak ada hiu di sungai itu.

Ia menjawab pertanyaan kami dengan dongkol. “Tidak ada hiu! Karena hiu di sini semuanya takut dengan buaya yang ada di sini.”

Untung saja si tokoh utama pada lawakan receh tidak melanjutkan berenangnya. Karena kalau tidak, alih-alih menjadi santapan hiu, malah menjadi santapan buaya.

Lawakan Garing Sudah Gelap Apa Belum

Sudah-Gelap-Apa-Belum-Ya

Tema mengenai keluarga yang akan diangkat pada lawakan garing berikut ini. Cerita pendek berikut boleh saja disebut lawakan garing, namun setidaknya tetap bisa membuat pembaca senyum-senyum sendiri membacanya.

Liburan akhir tahun telah tiba. Orang-orang tentunya sudah bersiap untuk pergi ke destinasi liburan mereka masing-masing. Dan tidak perlu ditanyakan lagi akan seberapa macet jalanan nantinya. Apalagi di hari pertama seperti sekarang ini.

Sebuah keluarga yang baru saja selesai mempersiapkan segala sesuatu untuk liburan keluarga ke luar kota sudah siap untuk berangkat. Namun karena tahu bahwa sepanjang perjalanan akan mengalami macet parah, sepasang suami istri itu menjelaskan kepada anak mereka, bahwa mereka akan duduk di mobil untuk waktu yang lama.

Ketakutan mereka adalah anak-anak mereka akan rewel sepanjang perjalanan karena tidak kunjung sampai. Yah, mau bagaimana lagi. Namanya juga anak kecil. Tapi kedua orang tua tersebut membuat syarat dan aturan kepada kedua anak mereka.

Mereka bilang, bahwa akan sampai tujuan setelah hari gelap dan anak-anak dilarang keras untuk bertanya. “Kita sudah sampai atau belum?” bagi yang berhasil tidak menanyakan hal-hal tersebut akan diberi hadiah oleh kedua orang tua mereka.

Pasangan suami istri itu berpikir bahwa itu ide yang cukup cerdas untuk membungkam mereka. Lagipula, di dalam mobil seharusnya anak-anak itu tidak akan bosan karena bisa bermain game dan membawa pula beberapa mainan kesukaan mereka.

Awalnya semua tampak mulus karena kedua anak mereka sibuk bermain sendiri bahkan sempat tertidur selama beberapa jam. Hari sudah mulai gelap, dan mereka masih dibilang jauh dengan tempat tujuan. Rencananya, mereka akan ke rest area dulu untuk makan.

Tiba-tiba, anak mereka yang masih berumur 5 tahun terbangun dan menyadari bahwa mereka belum sampai. Dia sudah bosan dengan mainan-mainan yang ia bawa dan tidak tahu mau melakukan apa lagi. Hampir saja anak itu bertanya kita sudah sampai atau belum, tapi kemudian ia teringat akan hadiah yang dijanjikan orang tuanya.

Tidak kehabisan akal, anak itu memutuskan untuk bertanya seperti ini. “Mah, Pah, hari sudah gelap atau belum ya?”

Akal anak kecil di lawakan garing ini memang cerdik ya. Dia tidak melanggar aturan yang diberikan, namun tetap bisa menyampaikan maksudnya.

Lawakan Lucu Bulan Puasa Doa Hari Pertama Puasa

Doa-Hari-Pertama-Puasa

Jenis-jenis dan berbagai macam lelucon kini tak hanya banyak ditemui di buku-buku humor, namun juga di internet. Terkadang, cerita-cerita tersebut mengangkat tema hari besar seperti lawakan lucu bulan puasa. Cerita ini selain cocok untuk dibacakan kepada anak sebelum tidur, tapi juga cocok untuk Anda yang butuh hiburan singkat.

Lawakan lucu bulan puasa berikut mengenai seorang pemuda lugu yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Keluguannya itulah yang memberikan sisi humor pada lawakan ini.

Pemuda lugu yang masih lajang ini tinggal di desa. Ia bisa dibilang orang yang sholeh dan rajin ke masjid untuk mendengarkan ceramah para ustad. Apalagi, sekarang bulan suci umat Muslim sudah semakin dekat. Para ustad semakin sering ceramah dengan pembahasan terkait bulan puasa dan Idul Fitri yang akan datang.

Sebelumnya, pemuda itu memang selalu memperhatikan dengan seksama apabila para ustad sedang berbicara kemudian menerapkan apa yang mereka katakan. Selama ini semuanya berjalan dengan lancar.

Hari Jumat ini pun begitu. Pemuda ini tentunya tidak melewatkan shalat Jumat dan pergi ke masjid tempat ia biasanya beribadah. Kemudian, setelah ibadah shalat Jumat itu selesai, pemuda itu mendengarkan ceramah dari ustad yang cukup terkenal di desa mereka.

Ustad itu berkata, bahwa setiap permohonan yang mereka buat sebelum buka puasa di bulan Ramadhan akan diterima oleh Allah. Pemuda itu mengangguk-angguk dan sangat memperhatikan setiap kata dari ustad tersebut dan berniat untuk membuat permohonan nanti ketika sudah memasuki hari pertama puasa.

Hari yang dinanti-nanti pemuda itu pun tiba. Hari pertama puasanya ia jalani dengan tidak sabar karena ia ingin membuat permohonan seperti yang diucapkan oleh ustad tersebut. Ia ingin membuktikan apakah benar permohonannya akan diterima. Menit demi menit, jam demi jam pun berlalu. Kini saatnya untuk berbuka puasa. Sang pemuda mulai mempersiapkan permohonannya.

Akhirnya ia berdoa seperti ini. “Ya Allah, tolong buatlah kalau besok pagi sudah hari Idul Fitri. Amin.”

Keluguan dari pemuda tersebut memang benar-benar kocak. Ia menelan bulat-bulat ucapan dari ustad tersebut. Memang sih, permohonan akan terkabul, tapi bukan permohonan yang tidak masuk akal begitu juga. Ada-ada saja lawakan lucu bulan puasa di atas.

Lawakan Sule

Lawakan-Sule

Siapa yang tidak mengenal Sule? Seorang pelawak sekaligus pembawa acara yang memiliki nama asli Entis Sutisna ini dikenal dengan kemampuannya membuat lawakan yang kreatif dan responsive. Lantas sudah pernahkan Anda mendengar lawakan Sule? Berikut beberapa lawakan yang mungkin bisa membuat Anda tertawa sampai terpingkal-pingkal

Cerita lawakan ini membahas soal perselingkuhan yang diawali dengan pertanyaan Sule kepada Andre:

Sule      : “Andre, kalau Kita selingkuh itu dapet dosa gak sih?”

Andre   : “Kagaklah Le.”

Sule      : “Terus, kalau Kita selingkuh itu haram kagak?”

Andre   : “Ya kagak Le.”

Sule      : “Terus misal nih kalau lo diselingkuhin sama cewe lo, lo bakal marah kagak?”

Andre   : “Gue sih biasa aja tuh Le.”

Sule      : “Jadi gue bisa lanjut nih?”

Andre   : “Ya terserah elo kalau itu mah.”

Sule      : “Oke deh, makasih Ndre.”

Andre   : “Kok makasih? Lo selingkuh sama siapa emang?”

Sule      : “Sama cewe lo Ndre, si Susi.”

Andre   : “@#%§” (Keluar asep dari kepala Andre).

Bagaimana lawakan Sule di atas, apakah sukses membuat Anda tertawa. Di bawah ini masih ada salah satu lawakan Sule yang tak kalah lucunya. Cerita ini berawal dari Sule yang ingin menjadi seorang kekasihnya Nunung. Sule mencoba untuk menembak Nunung dan berkata:

Sule      : “Ehmm, apa Aku boleh jadi pacarmu Nung?”

Nunung: “Ehh, apa Kamu bilang tadi Le? Aku jadi pacar Kamu?”

Sule      : “Iya Nunung, itu pun kalau Kamu mau.”

Nunung: “Iya deh Sule, Aku mau jadi pacar Kamu.”

Sule      : “Ehh seriusan? Kamu ga bercanda kan Nunung?”

Nunung: “Iya, Aku serius Sule.”

Sule      : “Alhamdulillah, akhirnya sekarang Kita udah jadian.”

Nunung: “Iya sayang. Tapi Kamu mau ngejalanin sesuatu buat Aku kan?”

Sule      : “Iya deh sayang, emangnya ngejalanin apa?”

Nunung: “Beneran, Kamu gak nyesel nanti?”

Sule      : “Iya, apapun yang Kamu mau akan Aku lakukan demi Kamu.”

Nunung: “Hmm, yaudah oke deh. Aku mau Kita PUTUS!”

Sule      : “Kan Kita baru aja jadian Nunung, masa langsung putus gitu aja sih?”

Nunung: “Katanya Kamu mau ngejalanin dan ngelakuin apa aja buat Aku. Yaudah jalanin.”

Sule      : “@#%§”

Lawakan Warkop Burung Beo

Dono-Kasino-Indro

Dono, Kasino dan Indro adalah tiga pelawak legendaris di Indonesia yang terkenal dengan sebutan Warkop dan sitkom mereka sering muncul di TV pada masanya. Meskipun mereka adalah pelawak pada era 70’an, namun sampai saat ini lawakan warkop ala mereka masih populer dan terkadang masih muncul di beberapa stasiun televisi.

Banyak sekali lawakan warkop yang mereka buat dan berhasil membuat para pembaca yang menonton atau membacanya tertawa terpingkal-pingkal. Berikut ini, adalah salah satu lawakan warkop yang diceritakan oleh Dono.

Di suatu pagi, Dono sedang dalam perjalanan menuju pasar burung Pramuka Jakarta Timur. Memang ia sering sekali mengunjungi pasar tersebut untuk membeli makanan burung-burungnya atau sekadar melihat-lihat burung yang dijual karena Dono memang suka memelihara burung.

Saat ia sedang berjalan melalui toko demi toko, tiba-tiba seorang pedagang memanggilnya. Rupanya, ia adalah seorang pedagang burung beo melihat seluruh burung yang ada di tokonya adalah burung beo.

“Mas, lagi nyari burung bagus ya?” tanya pedagang itu. Belum sempat Dono menjawab, pedagang itu sudah berkata lagi.  “Saya jual nih Mas burung bagus, burung beo!”

Dono sempat melihat isi tokonya sejenak. Dari penampilan luar, burung beo yang dijual oleh pedagang tersebut memang terlihat bagus-bagus dan cantik. Dono mulai tertarik pada beo dagangannya dan bertanya. “Berapa harganya beo-beo ini, Mas?”

“500 ribu Mas satu ekor,” jawab pedagang itu. Dono kemudian terkejut karena menurutnya harga yang dipatok oleh si pedagang sangat mahal.

“Loh kok mahal sekali burungnya. Memang burung beo yang Mas jual punya kelebihan apa aja?”

Dengan bangga, pedagang itu menunjukkan salah satu beo dagangannya. “Ini burung ajaib Mas. Kalo kaki kanannya diangkat, beo ini akan bilang yang baik-baik. Misalnya selamat pagi, apa kabar, halo, pokoknya seperti itu.”

“Kalau kaki kirinya yang diangkat?” tanya Dono penasaran.

“Kalau kaki kiri yang diangkat, dia akan maki-maki. Bisa bilang setan, sialan, dan lain-lain.”

Dono pun semakin penasaran dibuatnya. “Kalo kakinya diangkat dua-duanya??”

Pedagang burung itu tertawa. “Ya, jatuh lah Mas!”

Itulah lawakan warkop yang diceritakan oleh Dono yang katanya berdasarkan pengalamannya sendiri di pasar ketika bertemu pedagang burung beo.

Lawakan Srimulat Jumlah Kaki Sapi

Sapi

Pada era 50’an, grup lawak dengan nama Srimulat ini sangat terkenal dan memiliki anggota yang sangat banyak. Namun sayangnya, banyak dari anggota-anggota tersebut yang kini sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Meski begitu, lawakan Srimulat tetap menjadi favorit bagi para penggemarnya.

Lawakan Srimulat begitu digemari salah satu faktornya adalah guyonan mereka yang tidak menyinggung pihak manapun dan masih tetap lucu. Berikut adalah salah satunya, dalam rangka mengingat Nurbuat yang sudah berpulang.

Nurbuat dan Betet adalah sepasang sahabat yang sering berkumpul bersama. Biasanya ketika berkumpul, ada saja bahan pembicaraan yang mereka obrolkan. Dari hal serius sampai tebak-tebakan humor ala anak SD yang sering dilontarkan oleh Nurbuat. Namun seringkali Betet tidak bisa menjawab humor tersebut.

Sore ini pun begitu. Nurbuat sedang berkunjung ke rumah Betet karena ada sebuah keperluan. Selesai mengurus keperluan tersebut, mereka bersenda gurai di teras rumah Betet seperti biasa.

“Betet, aku punya tebak-tebakan. Kamu mau dengar atau tidak?” tanya Nurbuat.

Betet, meskipun tahu tidak akan bisa menjawabnya karena tebak-tebakan Nurbuat selalu punya jawaban aneh dan tidak terduga menolak. “Gak ah. Jawabanku selalu saja salah,” tolak Betet.

“Ah tidak apa-apa. Kan hanya guyonan. Baiklah, aku mulai ya tebak-tebakannya,” kata Nurbuat tetap keras kepala. Betet akhirnya nurut-nurut saja.

“Tebak, ada berapa total jumlah seluruh kaki seekor sapi?” tanya Nurbuat. Betet heran. Ini kan, pertanyaan yang anak SD saja bisa menjawab. Tapi ia yakin jawabannya pasti salah.

“Ya ada  4 lah!” jawabnya.

“Salah!” kata Nurbuat.  Tuh, kan. “Yang benar, jumlah kaki sapi itu ada 8,” begitu Nurbuat mengoreksi. Betet tidak terima.

“Kok bisa 8? Ngarang saja kamu!”

“Sekarang aku tanya ya. Kaki depannya sapi jumlahnya ada berapa?” tanya Nurbuat.

“Ya ada 2,” kata Betet.

“Betul, terus kalau kaki belakangnya ada berapa?” Nurbuat bertanya lagi.

“Ada 2. Jadinya 4, kan?”

Nurbuat tidak menanggapi. “Lalu kaki yang sebelah kanan?”

“Ada 2.”

“Kaki sebelah kiri ada berapa?”

“Ada 2 juga.”

“Sekarang hitung. 2+2+2+2 sama dengan berapa?”

“Delapan. Oh iya, betul juga kamu.”

Begitulah salah satu lawakan Srimulat yang beredar di Twitter untuk mengingat tokoh Nurbuat.

Lawakan Cak Lontong yang Bakal Bikin Perut Kaku

Cak-Lontong

Nama Cak Lontong ini mulai naik dalam acara Stand Up Comedy yang diadakan d MetoTV. Setelah itu dirinya kemudian dipercaya untuk memegang berbagai macam acara mulai dari ILK, Pasahur, dan lain sebagainya. Lawakan Cak Lontong ini sendiri sangat khas dan identik dengan lawakan yang tidak menyakiti orang lain, dan jauh dari lawakan slapstick. lawakan Cak lontong juga identik dengan gaya lawakan yang cerdas dan berbobot.

Berikut ini beberapa lawakan Cak Lontong yang bakalan bisa membuat perut kaku.

  1. Jika Anda jelek, janganlah Anda takut untuk mencintai seseorang. Karena yang seharusnya takut itu bukan Anda tapi dia yang Anda cintai
  2. Tidak ada larangan untuk berkecukupan, kaya atau memiliki semua yang dibutuhkan. Semua tidak melarang, agama kita tidak melarang, dan apalagi saya. Jadi masak saya akan melarang-larang Anda?
  3. Saat yang nikmat dan tepat untuk meminum kopi yakni setelah kopi tersebut dibuat
  4. Saya tidak takut dengan istri saya. Tapi yang saya takuti di dunia ini hanya dua, satu Tuhan, dan yang kedua, pasangan hidup.
  5. Membaca buku setengah jam setiap hari itu sama dengan membaca buku 30 menit per harinya.
  6. Di kampung saya itu ada banyak kepala keluarga, yakni sekitar 100 kepala keluarga. Ketika itu, jam 1, geng motor menyerbu kampung saya. Kaca-kaca rumah semua dipecahkan, ketua RT lari, ketua RW lari, banyak kepala keluarga yang lari. Tapi saya yang hanya wakil ketua tidak lagi. Karena saya adalah wakil ketua geng motor.
  7. Ciri utama dari pedagang kaki lima akan membuat Anda kaget dan terbelalak. Karena ternyata pedagang kaki lima itu tidak memiliki kaki lima, tapi dua
  8. Jika Anda berbicara masalah takut, maka perlu diketahui bahwa saya bukan penakut. Semenjak saya lahir saya tidak penakut. Bahkan ketika saya dilahirkan justru banyak orang yang takut dengan saya.
  9. Kenapa tadi saya hanya diam saja? Ini karena saya tidak suka dengan orang yang merasa sok tahu, omong banyak tapi mereka gak ngerti yang dimaksudkan. Karena itu saya diam agar saya tidak membenci diri saya sendiri.
  10. Dulu karena alasan gaptek saya ditolak bank. Jadi ceritanya ketika itu saya ingin buat akun FB dan Twitter untuk anak dan istri, lantas saya antre di sebuah bank. Ketika sampai di customer servicenya, saya kemudian ditolak. Mereka bilang jika saya tidak bisa membuka akun FB dan Twitter di bank.

Lawakan Sunda Taraje

Cerita-Lucu-Sunda-Taraje

Orang Sunda memiliki bahasa daerah mereka sendiri yang khas dan sangat identik dengan kebudayaan mereka. Namun ternyata, penggunaan bahasa Sunda bisa membuat sebuah cerita humor bertemakan lawakan sunda. Kok bisa begitu? Simak saja cerita di bawah ini.

Lawakan sunda ini berawal ketika seorang Betawi sedang membangun sesuatu di rumahnya. Orang Betawi itu ingin biar air tetap mengalir dia mempunyai sumur pribadi. Karena tidak bisa melakukannya sendiri, maka jadilah orang Betawi tersebut menggunakan jasa tukang gali sumur yang ternyata adalah orang Sunda.

Begitu tukang gali sumur orang Sunda itu datang ke rumahnya, orang Betawi itu kemudian berpesan kepadanya. “Kang, nanti kalo udah capek gali sumurnya istirahat aja dulu nanti saya kasih makan. Santai saja yah kang.”

Orang Sunda itu hanya nurut dan berkata “Oh iya Pak.”

Setelah itu orang Betawi itu pun pergi mengurusi kerjaannya yang lain dan membiarkan orang Sunda itu bekerja. Saat menjelang siang, orang Betawi itu bermaksud untuk mengecek sekaligus mengontrol sampai mana pekerjaan gali sumur yang dilakukan orang Sunda itu. Sekalian menyuruhnya untuk istirahat dan makan siang dengannya.

“Kang, makan dulu Kang,” ujar orang Betawi itu. orang Sunda yang masih sibuk dengan pekerjaannya di bawah sumur kemudian membalas. “Tar aje.”

Orang Betawi itu berpikir bahwa si orang Sunda tersebut masih menyelesaikan sesuatu, maka ia membiarkannya dahulu. “Oke kalau begitu.”

Satu jam kemudian, ternyata si orang Sunda tidak kunjung datang dan masih berkutat di dalam sumur. Orang Betawi itu kemudian datang lagi untuk menyuruhnya makan karena sudah lewat satu jam makan siang. Masa orang Sunda itu tidak lapar?

“Kang, udah kang istirahat. Ayo makan dulu.”

“Tar aje.”

Dalam hati orang Betawi itu membatin. Benar-benar rajin dan giat orang Sunda ini, tidak mau istirahat sebelum pekerjaannya selesai.

Satu jam kemudian, orang Sunda itu masih belum muncul. Lagi-lagi orang Betawi itu memanggilnya dan menyuruhnya makan. Namun kali ini, tidak ada jawaban.

Akhirnya saat orang Betawi itu melihat ke dalam sumur, ternyata orang Sunda itu sudah terkapar pingsan. Panik, orang Betawi itu mengangkatnya dan membawa ke dalam rumahnya.

Setelah siuman, orang Sunda itu marah-marah. “Ari sia kunaon ceuk aing ge TARAJE, TARAJE. Nyaho teu Taraje! Tangga, saya minta tangga udah ga kuat dari tadi pusing, pengen naik ke atas!”

Rupanya, pada lawakan sunda di atas terjadi miskomunikasi dan salah paham antara orang Betawi dan orang Sunda karena perbedaan bahasa mereka.

Lawakan Betawi Dokter Nekat

lawakan-Betawi

Dalam lawakan Betawi ini bercerita tentang kisah seorang Betawi yang pengangguran. Ketika dirinya mulai jenuh untuk mencari pekerjaan, tiba-tiba dia berpikiran untuk membuka sebuah klinik pengobatan. Padahal si orang Betawi tersebut tidak memiliki bekal apapun dalam bidang pengobatan. Dia bukan seorang dokter dan dia juga tidak pernah mengenyam kuliah di kedokteran.

Nah, karena si Betawi tahu jika mungkin banyak orang yang kurang percaya dengan dirinya, maka dia pun berpikir keras untuk membuat iklan yang menarik. Isi dari iklan tersebut yakni:

“Menyembuhkan segala macam penyakit. Ayo berobatlah segera kemari. Jika sembuh Anda cukup bayar 100ribu, jika tidak sembuh maka saya akan bayar 1 juta”

Singkat cerita dalam lawakan Betawi ini, ada seorang dokter dari cina yang tanpa sengaja membaca iklan tersebut dan dia lantas ingin segera mencobanya. Setelah itu terjadilah percakapan lawakan Betawi dibawah ini:

Betawi                : Ente sakit apaan pak?

Dokter                : Mulut saya hambar dan kalau saya makan maka tidak ada rasa apa apa

Betawi                : Oh itu namanya hilang perasa pak. Kalau begitu baiklah pak begini saja, berikan obat nomor 22 ini sebanyak 3 tetes dalam mulu bapak.

Dokter                : Wah, ini bukan obat, ini rasanya minyak rem!

Betawi                : Nah, itu tanda bahwa bapak sudah bisa merasakan kan? Kalau begitu bapak sudah sembuh. Jadi silahkan untuk membayar 100ribu Rupiah.

Dokter tersebut kemudian kembali dengan jengkel karena merasa dikerjai. Selang seminggu dokter itupun kembali datang lagi.

Betawi                : Sampeyan lagi ya pak, duh apa yang dikeluhkan?

Dokter                : Saya hilang ingatan

Betawi                : Kalau begitu gampang, ini saya berikan obat nomer 22 dan berikan ini sebanyak 3 tetes kedalam mulut ya pak

Dokter                : Wah saya ga mau. Obat itu kan minyak rem yang dikasih kemarin

Betawi                : Selamat pak, bapak sudah bisa mengingat kembali. Dengan begini bapak sudah sembuh dan silakan bayar 100ribu Rupiah.

Dokter kembali pulang dengan wajah jengkel karena merasa dirinya kembali dikerjai. Namun dia tidak menyerah dan selang seminggu dirinya kembali.

Betawi                : Sakit apa lagi koh?

Dokter                : Mata saya rabun dan tidak bisa melihat jelas

Betawi                : Maaf pak kalau sakit itu saya tidak bisa mengobatinya. Ini saya serahkan 1 juta (menyerahkan 10 lembar uang 5ribuan)

Dokter                : Wah ini kan bukan 1 juta, tapi 50 ribu Rupiah!

Betawi                : Alhamdulillah bapak sudah sembuh bisa melihat dengna jelas. Jadi silakan bayar 100 ribu ya pak.