Jangan Besar-Besar Kenapa?

Humor Terlucu

Cerita terlucu pasti akan membuat setiap pembacanya tidak bisa menahan tawa. Bahkan ada yang sampai mengalami sakit perut saking terpingkal-pingkalnya. Contoh ketika Kamu membaca cerita humor terlucu, dijamin tidak mungkin kalau tidak tertawa. Pasti tertawa lebih ngakak dari membaca cerita lucu yang biasanya.

Sudah nggak sabar ya? Yuk, langsung saja simak cerita humor terlucu berikut ini. . .

Sebuah desa yang asri berdiri di dalamnya pondok pesantren dengan jumlah santri yang cukup banyak. Masing-masing santrinya memiliki peliharaan yakni ternak ayam. Jadi setiap orang santri memiliki beberapa ekor peliharaan.

Pak Ustadz pondok pun hendak mengetes santri dengan dicuri ayam miliknya, kemudian bagaimana reaksi yang diberikan. Tibalah hari eksekusi dari ide Ustadz. Ayam milik santrinya yang bernama Muhaemin diambil secara diam-diam, disembelih, dipotong, dan dagingnya diberikan ke seluruh santri pondok.

Baca Juga:  London’s Tomatoes

Muhaemin yang merasa ayam miliknya kurang segera melapor kepada Ustadz, “Pak, sepertinya malam hari tadi ayam milik saya diambil orang. Sekarang nggak ada satu.”

Pak Ustadz dengan santai menjawabnya, “Halah nggak papa, jangan sedih gitu to! Ketahuilah bahwa ayam milikmu itu sesungguhnya adalah titipan Allah untuk dirimu”.

Mendengar jawaban yang demikian, Muhaemin seperti tidak puas. Pergilah ia dengan mengangguk namun tampak wajahnya kebingungan disertai dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia akhirnya punya niatan untuk mengambil peliharaan ustadznya.

Dia mengambil ternak ustadz dengan diam-diam pada malam yang sepi, disembelih dan dimasak sate selanjutnya hasil masakan itu dibagikan ke seluruh teman santri di pondoknya termasuk juga ustadz dan keluarganya. Meriahlah malam itu karena pesta makan enak.

Baca Juga:  Mencari Sinar Matahari

Keesokan hari saat Ustadz menengok ke kandang betapa terkejutnya kambing kesayangannya tiada. Marahlah beliau bukan kepalang. Langsung buru-buru beliau mengumumkan agar seluruh santri pondok berkumpul. Dengan nada menghardik Ustadz menanyai seluruh santri, “Siapa yang mencuri kambing saya, Ngaku ayo cepat!”

Semuanya nampak ketakutan dan terdiam tanpa kata, tiba-tiba Muhaemin yang ada di baris belakang bersuara, “Ustadz, apakah Anda lupa bahwa hakikatnya semua benda di bumi ini termasuk kambing Ustadz itu hanyalah titipan Allah?”

Ustadz mengangguk, “Iya benar milik Allah, tapi ya jangan besar-besar kenapa sih?”.

Humor terlucu di atas, cerita antara guru dengan murid sangat cocok untuk bahan cerita dalam keluarga maupun untuk selingan pembelajaran. Sudah tertawa belum? Atau sudah ngakak?