Klub Nudis

Cerita Lucu Mukidi 15

Mukidi yang sudah lansia ingin bergabung dalam sebuah klub. Bukan main-main, klub itu adalah klub khusus untuk para nudis. Maklum, ia ingin tahu apa sih yang dilakukan orang di sebuah klub dengan busana yang sangat minim. Padahal, pendaftarannya cukup mahal, yaitu Rp 5 juta.

Mukidi tidak keberatan. Ia pun membayar uang pendaftaran dimana akhirnya ia mendapatkan kartu anggota serta kelengkapannya seperti daftar peraturan serta fasilitas yang ada. Ia juga mendapatkan kunci loker. Mukidi segera masuk ke loker dan menyimpan busana yang tadi dipakainya. Tentu, ia ingin berkeliling klub tanpa busana, sesuai dengan nama klub tersebut.

Mbah Mukidi ini sempat terkejut sekaligus terpesona. Semua orang di klub sangat percaya diri tanpa busana. Apalagi setelah si mbah ini melihat seorang cewek cantik nan seksi melintas di depannya. Mukidi pun semakin terpesona saat si cantik tiba-tiba menyapanya.

Baca Juga:  Tetangga Salah Mengira

“Apa bapak tadi memanggil saya?”

Tentu Mukidi terkejut

“Saya tidak memanggil Anda kok?”

Si cantik pun memastikan bahwa Mukidi ini adalah anggota baru. Wanita itu pun mengajak Mukidi ke sebuah tempat yang sepi. Mukidi terheran-heran dan akhirnya tahu bahwa jika ‘itu’nya berdiri, maka wanita cantiklah yang akan muncul. Bukan kepalang senangnya Mukidi saat mengetahui hal ini. Saat ia sudah ‘siap tempur’, ternyata ia kentut. Si wanita pun pergi dan muncullah pria berbadan sangat besar.

Tentu saja Mukidi terkejut mengapa tiba-tiba si pria yang datang. Pria besar ini pun bertanya, “apakah bapak anggota baru?”

Mukidi tidak ragu mengangguk. Maka si pria pun menjawab. “Kalau ada anggota kentut, sayalah yang akan muncul.”

Baca Juga:  Makanan Mewah, Lebaran Berkah

Mukidi serta merta kembali ke petugas pendaftaran dan mengembalikan kartu keanggotaan. Sang petugas terheran-heran. “Bapak kan belum melihat-lihat fasilitas kami yang lainnya. Pasti bapak senang nantinya.”

Mukidi menjawab dengan ketus, “’Itu’ saya hanya bisa berdiri sekali, dan saya bisa kentut lebih dari lima belas kali sehari.”